Perbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi. Begini Caranya...
--None--
Selasa, 22/02/2022, 15:35:05 WIB

MENTAL pada anak sangatlah penting, tidak hanya fisik atau badan saja yang harus di jaga. Akan tetapi mental anak juga harus di jaga oleh orang tua. Karena sangat berpengaruh pada masa depan anak tersebut.

Anak yang mentalnya sudah terganggu maka akan, mengalami Kesehatan mental yang tidak boleh diabaikan oleh seorang guru, orang tua terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.

Menurut Annelia Sani Sari, seorang psikolog anak dari Ikatan Psikologi Klinis Indonesia (IPKI). Mengatakan “gangguan mental pada usia anak hingga remaja dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan mereka. Termasuk menyebabkan masalah pada perilaku, gangguan emosional, dan sosial, gangguan perkembanga belajar, gangguan perilaku makan dan Kesehatan, hingga gangguan relasi dengan orang tua”.

Hal ini lah perlu ditakuti ketika anak sudah terkena mentalnya atau sudah memiliki Kesehatan mental yang tidak baik. Sebelumnya, menurut hasil Riskesdas 2018 mencatat bahwa prevaluasi gangguan mental emosional remaja usia diatas 15 tahun meningkat menjadi 9,8 persen dari yang sebelumnya 6 persen yakni di tahun 2013. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat 15 persen anak remaja dinegara berkembang berpikiran untuk bunuh diri, di mana bunuh diri merupakan penyebab kematian terbesar ketiga didunia bagi kelompok anak usia 15 - 19 tahun.

Hal ini yang harus di perhatikan oleh orang tua, saudara atau guru. Untuk memperhatikan mental anak dengan tidak memarahi terlalu sering. Dan diusahan bisa memperbaiki mental anak yang sering dimarahi. Berikut cara memperbaki mental anak yang sering dimarahi, anatara lain: Yang pertama jangan ragu untuk meminta maaf.

Pada dasarnya manusia memiliki gengsi yang luar biasa terhadap manusia lainnya. Tapi ini tidak berlaku untuk memperbaiki mental anak pada anak. Seseorang, harus mengakui kesalahanya pada anak apabila melakukan kesalahan. Dan ada pelajaran yang bisa diambil oleh sang anak, bahwasanya setiap manusia bisa melakukan kesalahan.

Selain itu, hal in juga bisa menyembuhkan luka dihati sang anak. Yang kedua biarkan seorang anak mengekspresikan perasaanya. Anak akan mengekspresikan segala perasaanya melalui tindakan atau tingkah laku yang dilakukannya. Maka biarkan anak mengekspresikan segalanya perasaanya, entah menangis ataupun tertawa.

Dengan hal ini akan membuat emosional seorang anak lebih stabil dan terbantu untuk memperbaiki mentalnya. Yang ketiga tunjukan bahwa anda menyayanginya. Setiap anak menginginkan kasih saying dari siapapun. Maka jangan ragu untuk mengungkapkan hal tersebut, karena akan membantu anak dalam menjaga mentalnya tetap baik. Yang keempat perbaiki kualitas komunikasi dengan anak.

Komunikasi penting bagi siapapun tak terkecuali untuk seorang anak. Komunikasi pada anak bisa dimulai dengan bertanya tentang kegiatanya di sekolah atau menceritakan hal hal yang seru. Maka dengan hal tersebut anak dapat mengenal anda lebih dalam lagi. Dan tak segan anak juga akan menceritakan terkait apapun tentang dirinya sendiri.

Hal ini yang sangat diharapkan, karena anak sudah sangat terbuka dengan keluarga. Dan juga sangat membantu anak dari hal hal yang tidak dinginkan. Yang kelima pahami karakter anak. Dengan memahami karakter anak seperti apa, maka dapat ditentukan pula bagaimana cara mengasuhnya dan mendidik anak dengan baik.

Dengan penuh kelembutan kah atau dengan ketegasan pada anak. Yang keenam berikan waktu khusus untuk anak. Sebagai orang tua kita harus memberikan waktu khusus pada anak. Karena anak tak hanya membutuhkan kebutuhan secara finansial yang harus dipenuhi oleh orang tua. Akan tetapi, anak juga membutuhkan waktu yang diberikan oleh kedua orang tuanya untuk mendengarkan segala hal.

Hal ini yang sangat baik untuk menjalin hubungan seorang anak dengan orang tua dan menjaga mental sang anak tetap baik. Yang ketujuh menciptakan hubungan yang sederhana. Hubungan yang sederhana lah yang sangat diharapkan sang anak. Dimana orang tua bisa memposisikan dirinya sebagai teman bercerita anak, bertukar pendapat dan tetap manjadi orang tua bagi anak.

Pada umumnya banyak orang tua yang tidak bisa memposisikan semua hal tersebut. Banyak orang tua hanya bisa mengisi peran sebagai orang tua saja dan hal ini yang tidak baik. Maka orang tua harus bisa menjalani berbagai peran untuk sang anak. Hal tersebutlah yang nantinya sangat membantu anak dalam memperbaiki mentalnya. Yang kedelapan tetap latih kedisiplinan.

Sebagai orang tua, maka harus menerapkan kedisiplinan terhadap anak bukan keras. Bedakan keras dan disiplin, banyak orang tua yang salah mengartikan antara keras dan disiplin. Berikan pemahaman jika anak melakukan kesalahan, dan berikan konsekuensi atas kesalahanya dengan cara yang mendidik. Yang kesembilan jangan ulangi kesalahan yang sama. Jika sebagai orang tua sudah memahami efek negative memarahi anak.

Maka sebagai orang tua yang baik, harus berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dan belajar menjadi orang tua yang mampu mengendalikan diri dan menjadi orang tua yang lebih baik lagi. Hal itulah yang harus dipelajari oleh orang tua, dalam hal menjaga mental seorang anak tetap sehat.

Karena anak layaknya ranting yang baru tumbuh, jika terlalu keras dalam mendidik maka akan patah. Dan jika terlalu pelan maka tidak akan membentuk. Jadilah orang tua hebat yang mampu mendidik anak dan mentalnya.