Orang Tua Dalam Mempersiapkan Anak Menuju Pendidikan di Sekolah
--None--
Selasa, 21/09/2021, 10:23:40 WIB

Sebagai orang tua tentunya menginginkan kebaikan untuk anaknya, terutama terkait dengan pendidikan. Pendidikan merupakan warisan terpenting yang perlu diperhatikan oleh orang tua terhadap anak-anaknya.

Pendidikan secara umum menurut KBBI V merupakan proses perubahan tingkah laku atau sikap sesorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, cara dan proses mendidik.

Jika kita lihat dari segi makna saja sudah jelas, bahwa upaya pendidikan merupakan sebuah cara atau proses yang sifatnya perlu dibentuk dalam jangka waktu yang lama atau tidak bisa secara instan dilaksanakan.

Oleh sebab itu, baik pendidikan formal maupun pendidikan informal dilakukan secara bertahap sesuai dengan umur atau kemampuan individu masing-masing. Seperti halnya seorang anak perlu menempuh pendidikan tingkat sekolah dasar terlebih dahulu sebelum melanjutkan untuk pendidikan Sekolah Menengah Pertama, kemudian dilanjutkan Sekolah Menengah Atas dan seterusnya. Pendidikan formal tersebut sudah diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kemampuan individu dalam menempuh pendidikan.

Lalu bagaimana dengan pendidikan informal, atau pendidikan dalam keluarga? Perlukah orang tua membuat susunan sedemikian rupa? Tentu perlu, meskipun tidak terstruktur seperti pendidikan di sebuah lembaga seperti sekolah. Sebanyak apa pun proses pendidikan di luar rumah, keluarga tetaplah menjadi pembentuk utama karakter seseorang apalagi jika anak tersebut belum masuk dalam lembaga pendidikan formal (sekolah).

Oleh sebab itu, sebagai orang tua perlu memperhatikan sekaligus mempersiapkan pendidikan anak sejak ia belum masuk sekolah. Apa saja yang perlu dilakukan sebagai upaya mempersiapkan pendidikan anak? Hal yang paling utama dalam mendidik anak  di rumah adalah membentuk akhlak yang baik dan mengajarkan keterampilan berbahasa yang runtut. Mengapa harus akhlak dan keterampilan berbahasa?

Hal ini dikarenakan pendidikan akhlak yang seseorang dapatkan sebagian besar adalah berasal dari didikan orang tuanya. Pendidikan akhlak ini mengajarkan seorang anak dalam Nilai-nilai moral yang baik, kemudian bagaimana agar anak memiliki adab dalam bergaul, sampai dengan memperkenalkan agama dan segala bentuk ciptaan-Nya.

Sebagai contoh yang mudah dalam mengajarkan akhlak pada anak-anak misalnya mengucapkan terima kasih, mengucapkan tolong saat meminta bantuan, belajar berdoa sebelum makan atau tidur, belajar sholat dan lain sebagainya. Upaya-upaya tersebutlah yang nantinya akan membentuk karakter anak sebagai individu nanti saat mulai bersosialisasi dengan individu baru di lingkungan sekolah.

Kemudian, hal kedua yang perlu diperhatikan orang tua dalam mempersiapkan anaknya untuk menempuh pendidikan formal adalah mengajarkan keterampilan berbahasa secara runtut. Mungkin masih banyak orang tua yang belum paham, bahwa dalam mengajarkan seorang anak haruslah runtut dan tidak terkotak-kotak. Segalanya perlu berhubungan agar anak lebih mudah memahami apa yang diajarkan.

Keterampilan berbahasa merupakan salah satu aspek terpenting dalam meningkatkan kemampuan seseorang. Anak-anak yang sudah memiliki keterampilan berbahasa yang baik cenderung akan mudah menerima pendidikan lain. Ada empat urutan keterampilan berbahasa yang perlu diajarkan secara urut yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan yang terakhir keterampilan menulis.

Keterampian menyimak merupakan keterampilan dasar yang dimiliki oleh seseorang. Seorang bayi yang belum bisa berbicara pastinya sudah memiliki keterampilan menyimak. Hal ini disebabkan karena menyimak sudah secara alamiah menjadi kemampuan utama manusia. Oleh sebab itu, ini dapat menjadi pendidikan utama yang bisa diajarkan orang tua pada anaknya.

Sebagai contoh anak-anak didengarkan berbagai kisah-kisah nabi, sejarah, atau lagu-lagu yang sesuai dengan umurnya. Hal ini akan meningkatkan keterampilan menyimak anak, sekaligus mempersiapkan keterampilan yang selanjutnya.

Setelah anak sudah mahir dalam menyimak, keterampilan selanjutnya adalah berbicara. Seorang anak akan mulai mengucapkan kata-kata yang ia dengar dari pembelajaran simakan-simakan yang diberikan orang tua sebelumnya. Maka dari itu, menjaga perkataan di depan anak sangatlah penting karena anak adalah peniru yang baik.

Kemudian setelah anak sudah mampu menyimak dan berbicara, orang tua harus mulai memperkenalkan keterampilan membaca pada anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mulai memperkenalkan anak dengan bunyi-bunyi huruf dan bentuknya. Secara perlahan anak akan mampu membaca, meski mulai dari memahami gambar sampai tulisan-tulisan yang diajarkan.

Keterampilan berbahasa yang terakhir yang perlu dipersiapkan orang tua dalam mendidik anak sebelum menuju pendidikan formal yaitu menulis. Meski pada kenyataannya dalam pendidikan formal juga ada pelajaran menulis, namun alangkah lebih baiknya sebagai orang tua juga perlu mempersiapkan keterampilan ini agar saat anak masuk lingkungan pendidikan yang sebenarnya sudah bisa mengikuti dengan baik. Meski sifatnya tidak wajib, namun mengajarkan keterampilan berbahasa lebih dahulu dapat mencegah anak tertinggal saat berada di lingkungan sekolah nanti.

Berbagai penjelasan di atas bertujuan untuk mengajak orang tua sebagai pendidik utama seorang anak untuk memilikj gambaran, bagaimana langkah yang tepat dalam mendidik anak sebelum masa sekolah.

Terdapat dua poin utama mempersiapkan pendidikan anak yaitu mengajarkan akhlak yang baik dan keterampilan berbahasa yang runtut.

(Risna Windika Cahyani adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Peradaban di Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)