![]() |
![]() |
|
PanturaNews (Tegal) –Sekolah Laut di Pantai Batamsari, akan mengembangkan kurikulum pembelajaran dan ketrampilan dengan melibatkan SMK di Kota Tegal. Kurikulum itu untuk menarik warga agar mau sekolah. Disdikbud Kota Tegal dan Provinsi Jawa Tengah, mendukung sepenuhnya.
Pengelola Sekolah Laut Kota Tegal Dr Yusqon mengatakan kurikulum yang akan digunakan selama pembelajaran di sekolah laut tersebut. Diantaranya pertama layanan jasa yang berupa kejar paket A,B dan C, layanan wirausaha pembuatan produk, pemberdayaan perempuan dengan ketrampilan dan layanan anak dengan baca. Selama pembelajaran protokol kesehatanya akan diperketat. Jadi bukan hanya belajar membaca dan menulis saja, namun akan diajarkan ketrampilan khusus dengan melibatkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
"Sekolah laut akan dibantu dari SMK, seperti untuk pembuatan produk makanan atau menjahit akan dibantu dari SMK 1, dari SMK 3 mungkin soal ketrampilan dan dari SMK 2, tergantung keahliannya masing-masing," kata Yusqon di Sekolah Laut Pantai Batamsari, Rabu 04 November 2020.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Wilayah XI Tegal Samsudin menyampaikan sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Dr Yusqon terkait sekolah laut. Karena PKBM Sakila Kerti sedang merintis sekolah laut di Kota Tegal. Hal ini akan terus didukung. Hal itu bersinergi dengan progam Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tentang sekolah tanpa sekat.
"Kebetulan pak gubernur Jateng, ada program sekolah tanpa sekat dan sekolah laut ini sesuai dengan peogram Gubernur tersebut," kata Samsudin.
Kepala Bidang PNFI dan PAUD Disdikbud Kota Tegal Dewi Umaroh mengungkapkan program sekolah laut ini juga merupakan program Disdikbud. Karena adanya sekolah laut ini, sebagai stimulus. Supaya anak yang putus sekolah atau tidak mau sekolah, tertarik untuk kembali bersekolah. Tentunya sekolah laut ini untuk mengurangi angka anak putus sekolah di Kota Tegal.
"Terutama untuk kejar paket, karena rintisan sekolah laut ini akan dibuka juga di kelurahan lain, misal Muarareja," ungkap Dewi.