Mengarah ke Pneumonia, TA Dirujuk ke RSUD dr Soesilo Slawi
-LAPORAN NINO MOEBI
Sabtu, 14/03/2020, 23:35:42 WIB

Pasien TA tiba di rumah sakit rujukan Coronavirus RSUD Soeselo Slawi setelah sebelumnya diperiksa di RSUD Suradadi. (Foto: Nino)

PanturaNews (Tegal) - Setelah menjalani pemeriksaan di RSUD Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, warga Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, berinisial TA (28) yang baru pulang dari Korea Selatan (Korsel) akhirnya dirujuk ke RSUD Soesilo Slawi Sabtu 14 Maret 2020 malam ini.

Sebelumnya, TA mengeluh badannya panas, saat diperiksa di RSUD Suradadi suhu badan mencapai 39 derajat, tensi 90/60, juga mengalami mencret-mencret, muntah-muntah dan lemas.

"TA dirujuk ke RSUD Soesilo Slawi karena hasil rontgen mengarah ke Pneumonia," terang Kabid Pelayanan dan Perawatan RSUD Suradadi, dr Ghofur.

Dr Ghofur menjelaskan, pasien TA pulang hari Kamis 12 Maret 2020 kemarin dari Korea Selatan. Dia mengeluh badannya panas dan saat diperiksa di RSUD Suradadi sekitar pukul 16.00 WIB, suhu badan mencapai 39 derajat, tensi 90/60, juga mengalami mencret-mencret, muntah-muntah dan lemas.

Pasien TA tiba di RSUD Soesilo Slawi sekitar pukul 20.15 WIB, langsung masuk ruang isolasi menjalani serangkaian pemeriksaan ketat.

Saudara yang ikut mengawal TA sekaligus sebagai jasa penyalur TKI (LPK), Aryo (18) saat dikonfirmasi di RSUD Soesilo menyampaikan, sepulang dari Korea Selatan TA awal keluhannya masuk angin, mual-mual lalu oleh istrinya TA dibawa ke RSUD Suradadi.

"Saya kira sakit biasa, tapi kok tadi sore yang memeriksa pakai baju putih-putih, jadi gimana gitu," tutur Aryo.

Dua hari sepulang dari Korea Selatan, kata Aryo, di asrama TA tidur dengan dirinya. Memang tidurnya saat di asrama tidak teratur, dibawah, lantai dan mungkin perubahan suhu juga. Waktu pertama datang TA mengeluh kok di Indonesia panas sekali.

Aryo menerangkan, TA merupakan TKI sudah dua tahun bekerja di kapal Ikan. Penanganan ada. Dari Korea Selatan juga dicek, kalau misalnya salah satu dari TKI ada yang mengalami atau terkena virus, seperti batuk pilek dikarantina dulu tidak boleh pulang. Jadi untuk pengamanan kesehatan ketat sekali.

"Sehari setelah pulang ke Indonesia, mungkin karena perubahan suhu atau kurang sehat, jadi tidak enak badan lalu sakit," pungkas Aryo.