Pengurus IKBT-Bahari Ayu Periode 2019-2022 Resmi Dilantik
-LAPORAN NINO MOEBI
Senin, 10/02/2020, 08:24:53 WIB

Pengurus Ikatan Keluarga Besar Tegal - Bahari Ayu (IKBT-BA) periode 2019-2022 dilantik sesaat sebelum gelaran Rapat Kerja di Hotel Santika TMII, Cipayung, Jakarta Timur. (Foto: Dok)

PanturaNews (Jakarta) - Sebanyak 60 pengurus Ikatan Keluarga Besar Tegal - Bahari Ayu (IKBT-BA) periode 2019-2022 resmi dilantik oleh Ketua MPP IKBT-BA, M. Joesro, sesaat sebelum gelaran Rapat Kerja, Sabtu 8 Februari 2020.

Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dibacakan Kepala Badan Penghubung Jawa Tengah M. Wahyu Alamsyah, mengatakan, menyambut baik kegiatan ini sebagai kelanjutan atas Musyawarah Besar dan Pemilihan Ketua IKBT - BA masa bakti 2019 -2022.

"Raker ini hendaknya dioptimalkan untuk merapatkan barisan, meningkatkan koordinasi dan konsolidasi, termasuk ngguyubake ati, lan daya cipta, guna menyusun dan memantapkan program kerja 4 (empat) tahun mendatang," kata M Wahyu Alamsyah.

"Kalau sesama pengurus sudah mampu ing rasa, karsa dan karya, Insya Allah program yang dirumuskan bisa diwujudkan secara nyata," tuturnya.

Karena pada dasarnya, keberadaan paguyuban ini adalah menjadi wadah para anggotanya dalam mempererat tali silaturahmi serta memupuk rasa persaudaraan, semangat gotong royong, dan kepedulian antar anggota sesama perantauan dari Jawa Tengah.

"Melalui organisasi ini, saya dan panjenengan sami ingin bisa menunjukkan bahwa masyarakat Jateng dimanapun berada selalu bisa menjadi contoh akan kuatnya nilai paseduluran," ujarnya.

Rapat kerja IKBT-BA yang digelar di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indonesia (TMII), Cipayung, Jakarta Timur tersebut, mengusung big tema “Merajut Perseduluran Wong Tegal dalam Membangkitkan Produk-produk Tegal sebagai Jepang-nya Indonesia dan Gerakan Nasional Mangan di Warteg”.

Sementara itu, Ketua Umum IKBT-BA, Tafakurrozak menaruh harapan besar, ke depan generasi milenial Tegal mampu mendorong kebangkitan produk-produk unggulan home industri yang berada di Tegal.

“Hal ini karena berdasarkan informasi hampir 60% komponen Astra Intemasional menyerap produk-produk home industri dari Tegal,” ujar Tafakurrozak usai Raker

Disamping itu, kata Rozak sapan akrab Tafakurrozak, ada potensi laut dan komoditi pertanian yang sampai saat ini belum optimal karena terkendala dengan pangsa pasar dan modal kerja bagi para nelayan dan petani.

“Sebagai contoh saja komoditi bawang putih dari Guci yang telah lama digeluti oleh petani Tegal sejak jaman kolonial Belanda, temyata hasil produksinya terbagus di Indonesia,“ ungkap pria kelahiran Bengle Talang, Kabupaten Tegal.

Potensi lainnya yang dimiliki Tegal, lanjut Rozak, yakni makanan khas Tegal seperti sauto Tegal, mirong Tegal, memo, sate Tegal, teh poci dan tahu aci.

"Untuk mengikuti perkembangan zaman, IKBT-BA akan berinovasi menyiapkan aplikasi agar nantinya dapat dibeli secara online," bebernya.

Bila nanti aplikasi siap, imbuhnya, berarti para pedagang warteg bisa mulai bersaing di dunia aplikasi dalam menjalankan makanan yang mereka sajikan. Terlebih, selama ini pun gerakan makan di warteg terus menggema di tanah air ini.

"Jika ini bisa berjalan, akan lebih bagus. Karena bagaimana pun warteg harus bersaing di tengah perkembangan zaman,” tandas Rozak yang juga Ketua Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Tegal (IKASMA) itu penuh harapan.

Selain menyiapkan aplikasi, Tafakurrozak juga mengaku pihaknya tengah menyiapkan jaring pengaman bagi ribuan warteg yang ada di Indonesia. Menurutnya hal tersebut untuk memudahkan para pedagang dalam mendapatkan bahan baku makanan yang akan dijualnya.