![]() |
|
|
PanturaNews (Tegal) - Siti Nur Afiah (57) warga Jalan Merpati Gang Bence RT 05 RW 06 Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, tergolek tak berdaya di tempat tidur selama delapan tahun.
Kondisi badan janda dua putra itu, tinggal tulang terbalut dengan kulit dan dirawat oleh kedua putranya, Mustahdi (28) dan Mahbub (26). Kedua putranya rela menjomblo, karena dengan menjomblo mereka bisa dan punya waktu untuk merawat sang Ibu yang mereka cintai.

Selain dirawat oleh kedua putranya, Siti Nur Afiah setiap hari juga dirawat oleh tetangga sebelah, Sukriah Terimakasih (36) yang memandikan tiap hari.
"Sambil menunggu kedatangan putranya istirahat dari kerjaan, saya memandikan Ibu Siti Nur Afiah tiap hari. Setelah memandikan, saya bersih- bersih," kata Sukriah, Rabu 29 Januari 2020.
Kepala Puskesmas Tegal Selatan, Kota Tegal, dr Hartono didampingi Camat Tegal Selatan, Budi Saptaji S.STP M.Si saat menjenguk Siti Nur Afiah di kediamannya menyampaikan, hasil pemeriksaan sementara Siti Nur Afiah pada kedua tangannya mengalami lumpuh layu, sedangkan kedua kakinya mengalami lumpuh kram atau spastik.

Putra pertama Siti Nur Afiah, Mustahdi menceritakan, ayahnya Almarhum Bambang Haris meninggal 1995 lalu. Ibunya terakhir berobat 8 tahun lalu sekitar tahun 2012 dinyatakan strooke. Setelah itu sampai saat ini belum diperiksakan lagi.
"Kalau dirawat repot tidak ada yang nunggu dan terbentur biaya, meskipun ibunya sudah memiliki jaminan kesehatan dari pemerintah berupa KIS, tapi tetap membutuhkan biaya. Setiap siang saya pulang nyuapin ibu. Dan butuh waktu kisaran 30 menit untuk memposisikan ibu agar bisa sekedar duduk. Ya tiap mau makan kita harus pelan-pelan memposisikan kedua kaki dan tubuhnya, agar bisa sekedar duduk," tutur Mustahdi.

Dengan sabar dan keringat bercucuran, Muhtadi mempersiapkan tubuh ibunya agar bisa sekedar duduk dengan bantuan beberapa bantal untuk menopang badan meski kerepotan. Dan kakipun harus diganjal dan penahan agar posisi tidak bergeser.
"Kami akan bujuk dan memberikan pengertian kepada keluarga, agar mereka mau kita bawa ke Rumah Sakit untuk menjalani serangkaian pemeriksaan agar diagnosanya jelas. Teknisnya terkait rujukan kita serahkan kepada dr Hartono untuk memfasilitasi," pungkas Camat Tegal Selatan, Budi Saptaji.