![]() |
|
|
Para duta diplomatik dibawah ketua rombongan Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto, M. Si yang melakukan perjalanan ke Maroko dan Spanyol melalui penerbangan Qatar Airways, hampir menempuh perjalanan udara selama delapan jam.
Begitu sampai di bandara Cassablanca, pada Senin 28 Oktober 2019, penulis bersama Brigjen Po.l Drs Antony Siahaan, MH ditemanai Pemandu tour, Jessica dan Kombes Pol Wisnu Sanjaya, Kombes Pol Yohanes mampir di sebuah cafe di sudut Kota tua Casablanca.
Casablanca menurut sejarah, telah dihuni oleh bangsa Berber sejak 7 abad sebelum masehi. Saat ini, Casablanca merupakan kota pelabuhan utama dan pusat ekonomi finansial bagi negara Maroko, dan seluruh wilayah Afrika.
Pada kesempatan rehat, penulis menikmati secangkir white copy bersama teman-teman yang kebetulan memilih di sudut perempatan jalan. Traktiran di kedai kopi yang saling berebut bayar antara Brigjen Pol Antony dengan Kombes Pol Wisnu, akhirnya diselesailan Jessica yang membayarkan dari budi baik Komandan Wisnu. Sayang waktu yang sangat terbatas, akhirnya rehat hanya beberapa seruput copy, penulis ikut terseret seret dengan rombongan menuju bus yang sudah menunggu.
Karena keterbatasan waktu yang hanya sebentar, perjalanan akan dilanjut ke pusat budaya dan wisata di Cassablanca.
Dalam kesempatan rehat itu, penulis ditemani DR Amir Machmud dari Academy Militer Afganistan angkatan 1985- 1988. Amir, panggilan akrabnya, menyebutkan saat perjuangan di Afganistan memerangi Rusia yang saat itu bersama Ali Ghufron masuk kelompok Mujahidin.
Rombongan Amir sakarang direkrut oleh Baibtelkam sejak 2015 untuk program deradikslisasi, hingga mencapai gelar Doktor di bidang terorisme dari UIN Sunan Kalijaga.
Rombongan duta diplomatik masing-masing mewakili dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai daerah. Penulis ada di tengah rombongan yang mewakili Tegal, Jawa Tengah. Salah satu peserta dari Unsur Nahdlatul Ulama (NU) Kultural asal Jombang, Jawa Timur, Profesor Sean Choir, seorang akademisi dan pengamat tentanng Budaya Islam Timur Tengah.
(Tambari Gustam adalah tokoh masyarakat nelayan, seniman dan budayawan. Tinggal di Muarareja, Kota Tegal, Jawa Tengah)