![]() |
|
|
Proses globalisasi yang bergerak cepat yang disertai banjir informasi telah menyebabkan restrukturisasi kehidupan, proses perubahan yang terjadi diseluruh dunia dan didalam berbagai kebudayaan tidak dapat dilihat terlepas dari revolusi yang terjadi dalam bermacam ilmu dan teknologi.
Revolusi dibidang teknologi informasi dan komunikasi ini ternyata telah meningkatkan percepatan laju berbagai aspek kehidupan. Seiring dengan pergeseran tatanan masyarakat dari era industri ke pasca industri beberapa dekade terakhir yang ditandai oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat telah terjadi hubungan antar berbagai masyarakat didunia yang melampaui batas-batas nasional.
Revolusi dibidang teknologi informasi dan komunikasi saaat ini telah membawa dampak terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, dampak yang muncul antara lain adanya tuntunan untuk selalu menciptakan inovasi atau produk baru yang secara pasti menuntut ketrampilan baru pada sumber daya manusia.
Pemerintah daerah memainankan peranan yang sangat penting dalam membantu mewujudkan dan memfasilitasi nilai-nilai yang ada sesuai dengan tuntutan zaman tersebut. Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes diharapkan dapat menerapkan paradigm pendidikan serta pembelajaran yang terus dapat memfasilitasi tuntutan keadaaaan tersebut bagi masyarakat daerah.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dinyatakan bahwa setiap anak diberikan hak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Bahkan lebih jauh lagi Undang-undang ini menyatakan bahwa perhatian khusus harus diberikan kepada anak yang kecerdasannya luar biasa unggul dan anak yang memiliki ketidakberuntungan social ekonomi.
Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kualitas individu dibidang pendidikan terutama melalui pengembangan kemampuan manusia yang bermartabat dan otonom serta pengembangan kemampuan manusia bagi organisasi atau dengan adanya upaya pengembangan kualitas manusia, ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi terhadap pembangunan m asyarakat.
Sejak tahun 2000 teknologi mulai mermabah di Indonesia. Serba-serbi yang ada semuanya menggunakan teknologi dari mulai makan, minum, tidur bahkan kamar mandipun menggunakan teknologi. Sampai saat ini teknologi bukan lagi hal yang asing untuk diperbincangkan, pasalnya semua kegiatan hidup sudah dibarengi dengan teknologi bahkan separuh hidup adalah teknologi. Lantas bagaimana teknologi menjalan sesuai dengan fungsi dan peran yang ada?
Gadget atau bisa disebut juga dengan telepon pintar merupakan sebuah alat komonikasi didasari dengan mesin yang canggih. Mampu memberikan sesuatu yang kita inginkan secara instan. Telepon pintar hadir dengan kecerdasan bahkan bisa melebihi manusia. Mampu menjawab persoalan-persoalan hidup serta keluh kesah yang ada pada diri manusia. Telepon pintar mampu menampilkan apapun sesuai dengan keinginan masing-masing.
Saat ini banyak anak yang hidup dalam genggaman dunia maya. Mereka belajar sesuka apapun di dunia maya. Bahkan mereka melihat tontonan yang tidak layak dipertontonkan untuk usia mereka. Anak-anak usia 0-17 tahun hanya mampu memperoleh sebuah tayangan yang berupa edukasi untuk mereka sendiri. Konten-konten dewasa yang diperlihatkan akan memengaruhi kondisi psikis dan moral anak tersebut. Terlebih pada tayangan televisi yang menyajikan konten-konten dewasa, sehingga orang tua sulit untuk memilah dan memilihi tontonan yang baik untuk si anak.
Seorang anak biasanya lebih mudah memahami sesuatu dengan gerakan-gerakan yang diberikan. Bahkan perlakuan anak seringkali tidak jauh berbeda dengan apa yang dipertontonkan. Seolah-olah bgai anak tontonan merupaakn hal yang wajib dititru jika tidak meniru berarti kurang update. Menurut orang jawa salah kaprah bener ora lumrah. Dalam artian salah menggukanannya sehingga ketika betul tidak semestinya betul. Begitulah realita yang terjadi moral anak semakin melemah sehingga banyak kasus anak berani membunuh orang tua karena tidak terlaksananya membeli sebuah motor. Banyak seorang akan yang menelantarkan orang tuanya. Mereka merasa bahwa mereka dididk oleh tontonan bukan dari tangan orang tua.
Selain itu, untuk menjadi orang tua haruslah mengerti akan mana yang baik untuk dikonsusmi anak dan mana yang kurang baik. Sebab orang tua adalah guru pertama bagi anaknya, terlbeih seorang ibu yang menjadi sekolah pertama bagi pendidikan anaknya. Dari kecil sudah seharusnya kita memerhatikan betul tanggapan, bakat serta kelemahan anak sehingga kita menjadi dewasa kita mampu menguasai anak sendiri. Jangan sampai anak sendiri terkena racun tontonan yang tidak ada kebermanfaatannya, sehingga menimbulkan candu yang yang tidak baik buat anaknya dan berakibat kepada semua keluarga terlebih orang tua. Saat ini hal yang paling vital harus ada pada doro seorang anak dalah moral, bahwa dari moral yang baiklah anak akan berkembang dan tumbuh menjadi anak yang baik pula.
(Anisaun Nikmah adalah Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah)