Satgas PPA Gencar Lakukan Sosialisasi
-LAPORAN ZAENAL MUTTAQIEN
Kamis, 15/11/2018, 15:47:45 WIB

Satgas PPA saat menyampaikan sosialisasi tentang perlindungan perempuan dan anak pada KPM PKH Desa Galuhtimur (Foto: Dok. Satgas PPA)

PanturaNews (Brebes) - Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes Jawa Tengah, gencar melakukan sosialisasi tentang perlindungan perempuan dan anak (PPA).

Seperti pada Kamis 15 November 2018, Satgas PPA Tonjong melakukan sosialisasi di Desa Galuhtimur kecamatan setempat yang diikuti oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH).

Sebanyak 29 peserta nampak antusias dan penuh perhatian ketika Satgas PPA memberikan penjelasana tentang bentuk-bentuk kekerasan kepada perempuan maupun anak.

"Peserta sangat antusias dan banyak yang mengaku baru tahtu tentang maslah kekerasan, baik pada perempuan maupun anak," ujar Wandi, Satgas PPA Kecamatan Tonjong.

Peserta sosialisasi mendapat penjelasan, bahwa masih adanya persepsi yang salah tentang perempuan dan anak. Diantaranya, perempuan dianggap makhluk lemah dan tak mampu berbuat apa-apa, perempuan urusannya hanya di dapur saja, perempuan kelompok kelas dua dibanding laki-laki.

"Begitu pun dengan anak, anak dianggap milik orangtua dan orangtua punya hak untuk memperlakukan anak sesuai keinginannya," kata Wandi saat sosialisasi yang digelar di rumah salah satu warga.

Disampaikan pula, bahwa perempuan punya hak yang sama juga dengan laki-laki, baik di kehidupan keluarga maupun berkiprah dalam pembangunan bangsa dan berkarier. Dan orangtua tidak punya hak terhadap anak, namun tanggungjawablah bagi orangtua untuk memperlakukan anaknya dengan sebaik-baiknya.

"Sosialisasi sangat menarik menurut mereka dan ingin sosialisasi perlindung perempuan dan anak dapat lebih luas disampaikan pada seluruh masyarakat," terang Wandi.

Warga juga sempat ada yang bertanya kenapa baru kali ini ada sosialisasi, dan meminta sosialisasi dapat dilakukan di sekolah-sekolah, mengingat pentingnya perlindung terhadap perempuan dan anak.

"Mereka minta sosialisasi terus dilakukan termasuk di sekolah-sekolah," pungkas Wandi.