![]() |
![]() |
|
PanturaNews (Tegal) – Pernikahan adat Konghucu dengan menggunakan busana tradisonal China yang kondang dengan nama baju Mancuria, digelar di Aula Lip Tang kantor Sekretariat Makin (Majelis Agama Khonghucu Indonesia) Kota Tegal, Jawa Tengah, Rabu 28 Juli 2010 siang.
Gelar prosesi perkawinan adat berlangsung meriah, meski hanya dihadiri tamu undangan puluhan orang saja. Kedua mempelai, Lylyana Setyowati (30) warga Jalan Letjend Suprapto Nomer 78 Kelurahan Pasar Batang, Kabupaten Brebes dan Robby Khandiawan (31) alias Jhonsen, warga perumahan Mejasem, Kabupaten Tegal tetap tenang dan bersahaja hingga prosesi usai.
Rangkaian acara diawali upacara Lip Gwan atau pemberkatan yang dipimpin oleh Wense Kegin Giok Nio ala Khonghucu tradisional. Namun demikian, kedua mempelai sebelum pemberkatan, dibacakan kitab-kitab suci serta pemberian hormat kepada nabinya lebih dulu. Setelah acara itu selesai, dilanjutkan dengan pemberian hormat kepada orang tua masing-masing.
“Saat memberikan hormat kepada orang tua, kedua mempelai juga memberikan air lidi yang berasal dari buah kelengkeng yang sudah direndam selama 3 hari. Diibaratkan, jika meminum air kelengkeng yang rasanya manis itu, bisa menjadi keluarga yang langgeng hingga akhir hayat,” kata Ketua Makin Tegal, Giong Giong kepada sejumlah wartawan.
Menurutnya, kegiatan perkawinan tradisionil Khonghucu itu, sudah yang kesekian kalinya dilakukan Makin Tegal. Meski begitu, dalam catatan, di Kota Tegal yang kali pertamanya mengadakan pernikahan tradisional Konghucu ini di Indonesia. Awalnya sejak ordenya Gusdur dan berlanjut hingga kini.
“Pernikahan tradisionil Khonghucu, dilakukan pertama di Tegal tahun 1998, saat masanya H Abdurrahman Wahid alias Gusdur. Pada tahun 2010 ini, mungkin yang ke 53 kalinya,” terang Giong Giong.