![]() |
![]() |
|
PanturaNews (Tegal) – Sedikitnya empat Sekolah Dasar (SD) di Kota Tegal, Jawa Tengah, merasa dirugikan terkait hasil UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional), karena nilainya hampir sama. Nilai yang seharusnya lebih bagus, malah anjlog semua, khususnya dalam mata pelajaran (Mapel) IPA. Terpaksa keempat sekolah tersebut komplain ke Dinas Pendidikan (Disdik) setempat.
Empat SD yang mengalami kesamaan nilai diantaranya SD Randugunting 7 dan 6, MI Assalafiah dan MI Nurul Huda. “Prediksi kami untuk Mapel IPA seharusnya rata rata 6,75, tapi malah 3,04. Dan hasil ini, nilainya hampir sama dengan 3 SD yang lainnya, ini kan aneh,” tutur Kepala SD Randugunting 07, Munasor Spd, kepada sejumlah wartawan, Sabtu 12 Juni 2010 siang tadi.
Munasor menduga kesalahan terjadi saat pemindahan komputer di Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) pusat. Terkait hal itu, pihaknya sudah mengajukan komplain ke Dinas Pendidikan (Disdik). Dan Disdik berjanji akan memfasilitasi permohonan ke pusat.
“Kami sengaja menyuruh siswa, setelah mengerjakan soal, selain jawaban ditulis di lembar jawaban, juga ditulis di kertas lain. Supaya jika terjadi sesuatu hal, gampang di deteksi, dan ternyata betul ada kesalahan. Karena setelah kami cocokan dengan jawaban yang di kertas lain, hasilnya beda,” terangnya.
Munasor masih beruntung karena siswanya lulus 100 persen, hanya ada kejanggalan terutama di Mapel IPA. Namun, pihaknya tetap akan mengajukan komplain hingga ke pusat.
Terpisah, Kepala MI Assalafiah, Teguh Maryono Spd membenarkan adanya kesalahan hasil nilai UASBN tersebut. Sebab, selain nilai Mapel IPA sama dengan tiga sekolah lainnya, juga ada tiga siswanya yang akhirnya tidak lulus.
“Prediksi kami rata rata nilainya 5, tapi hanya mendapat nilai 3,13 saja. Bahkan ada 3 siswa yang terpaksa tidak lulus, padahal ke-3 siswa itu termasuk siswa pintar,” katanya.
Menurutnya, nilai Mapel IPA dari 3 anak yang tidak lulus itu hanya 2,25 saja, padahal diprediksi 4 lebih. Jelas disini ada kesalahan, dan kemungkinan, ini kesalahan dari pusat. Untuk itu, pihaknya Senin 14 Juni besok akan ke Disdik, untuk mengajukan komplain terkait hasil UASBN.
“Kalau ditemukan ada kesalahan dari pihak pusat, tiga siswa itu dipastikan lulus,” pungkasnya.