![]() |
![]() |
|
PanturaNews (Tegal) - Ombak tinggi antara 2-5 meter membuat nelayan tidak berani melaut. Bahkan kapal yang semestinya pulang juga tidak berani, mereka lebih memilih bersandar di pulau-pulau yang ada di Indonesia.
Namun tingginya ombak ternyata membawa berkah bagi warga yang tinggal di Jalan Halmahera dan Jalan Sangir, Kelurahan Mintaragen, Kota Tegal, Jawa Tengah. Setiap pagi hingga sore, warga berburu Kerang (Bangkang) yang disapu ombak hingga ke bibir pantai di kawasan obyek wisata Pantai Alam Indah (PAI) Tegal, Sabtu 11 Pebruari 2017.
Lili (35) warga Jalan Halmahera mengatakan, sejak empat hari ini ia bersama suami berburu kerang di PAI, mulai pagi-pagi hingga sore. Menurutnya, ada beberapa jenis kerang yang dicari diantaranya Bangkang, Ijon dan Simping.
“Suami tidak melaut karena ombak tinggi, jadi bantuin cari bangkang,” ujar Lili.
Lili bersama suami serta warga yang lainnya berburu Bangkang dari pagi sampai sore. Hasilnya, dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram setelah dikupas. “Paling-paling sehari dapat 4 kilo, itupun sudah dikupas karena kalau belum dikupas atau masih ada cangkangnya dijual gak laku, lumayanlah yang penting dapur ngebul,” tuturnya.
Hal itu dibenarkan, Riyanto (36) yang juga nelayan warga Jalan Halmahera. D ia bersama istrinya sejak pagi mencari Bangkang. Sebelum dijual Bangkang harus direbus agar cangkangnya membuka dan diambil isinya.
“Satu karung Bangkang utuh, setelah dikupas paling jadi 1 kilo. Kalau mau mencari sampai sore bisa dapat 4-5 karung, yah lumayanlah daripada nganggur,” tutur Riyanto yang keseharian sebagai nelayan.
Dituturkan, sampai rumah bangkang yang masih kotor bercamur pasir dicuci kemudiadn direbus. Setelah cangkangnya nampak terbuka baru diangkat dan dikupas untuk diambil isinya.
“Prosesnya memang lama, butuh tenaga dan biaya. Untung merebusnya pakai kayu bakar, kalau pakai kompor gas bangkrut. Satu gerobak bangkang saja kalau dikupas paling banyak jadi 4 kilo, harga 1 kilo cuma Rp 25 ribu, kalau dapat 4 kilo ya Rp 100 ribu, tapi lumayanlah. Tapi kalau dapatnya sedikit ya dimakan sendiri untuk lauk,” pungkasnya.