Kapal Tongkang Batubara di Pelabuhan Tegal Disoal
TIM PN-Laporan Tim PanturaNews
Rabu, 13/04/2016, 07:46:28 WIB

Ketua DPRD Kota Tegal bersama Komisi 1 saat kunjungan lapangan di Pelabuhan Tegal (Foto: PanturaNews)

PanturaNews (Tegal) - Keberadaan kapal tongkang bermuatan Batubara seberat 3600 ton yang bersandar di Pelabuhan Kota Tegal sejak Selasa 12 April 2016, mendapat sorotan tajam dari para wakil rakyat di DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah. 

Mereka menyayangkan sikap pengelola Pelabuhan Tegal yang terkesan mengabaikan aspek sosiologis dan lingkungan, saat memberikan ijin sandar terhadap kapal tongkang bermuatan Batubara.

Hal itu ditegaskan Ketua DPRD Kota Tegal, H Edy Suripno SH MH yang didampingi Wakil Ketua DPRD, Wasmad Edi Susilo SH saat memimpin rombongan Komisi I DPRD kunjungan lapangan ke lokasi sandar kapal tongkang muatan Batubara di Pelabuhan Tegal, Rabu 13 April 2016.

“Seharusnya sebelum memberi ijin masuk tongkang bermuatan Batubara, pihak pengelola pelabuhan Tegal terlebih dahulu mempertimbangkan aspek sosiologis dan lingkungan, tidak hanya mendasarkan kepada aspek administrative semata. Terbukti DPRD banyak menerima aduan dari sejumlah pegiat nelayan Kota Tegal yang merasa gerah dan terusik, dengan masuknya kapal Batubara ke Pelabuhan Tegal ini,” kata Edy Suripno yang akrab disapa Uyip.

Menurut Uyip, Kota Tegal adalah penghasil tangkapan ikan terbesar se-Jawa Tengah, oleh karena itu, pemerintahan daerah akan lebih focus terhadap peningkatan fasilitas di pelabuhan perikanan. Sedangkan untuk fasilitas pelabuhan bahan industry maupun kargo, telah disediakan di pelabuhan lain seperti Tanjung Mas, Semarang.

Sementara, anggota Komisi I DPRD Kota Tegal, Agus Susanto mengatakan, keberadaan kapal batubara secara tidak langsung telah menggangu aktivitas kapal nelayan. Pasalnya, sebelum memasuki kolam pelabuhan, kapal batubara ini sempat kandas di lepas pantai dan menutupi alur nelayan yang hendak keluar masuk ke laut lepas.

“kemarin selama kurang lebih 3 hari kapal-kapal ikan nelayan tertahan tidak bisa masuk dan keluar, karena ada kapal tongkang batubara yang terjebak kandas di alur kapal-kapal ikan nelayan. Yang jelas kapal-kapal ikan nelayan itu mengalami kerugian yang tidak sedikit,” kata Susanto.

Pada kesempatan itu, Manajer Pelayanan Kawasan Pelabuhan Tegal, Amarto Soegeng Basuki, mengatakan pihaknya sudah mengajukan permohonan untuk beraudensi dengan Walikota Tegal untuk memberitahukan perihal akan masuknya Batubara, namun belum mendapatkan jawaban untuk bisa bertemu.

“Kami sudah berusaha untuk beraudensi dengan Walikota, kami justru didisposisikan untuk bertemu dengan Bapak Johardi dan kemudian diminta menemui Bapak Yusmana,” kata Amarto di hadapan para anggota Dewan dan Wartawan.

Lebih jauh Amarto mengatakan, bahwa tongkang Batubara yang masuk ke Pelabuhan Tegal saat ini, adalah pindahan dari Pelabuhan Cirebon. Sayangnya, Amarto tidak mengungkapkan pemilik Batubara yang hendak dikirim ke Pabrik Semen Bima di Ajibarang, Banyumas.

“Sistem pembongkaran Batubara dari tongkang langsung masuk ke dam truk, dan saat pembongkaran juga terus menerus disiram air agar tidak ada debu yang beterbangan. Jadi kami tidak membongkar muatan ke tanah, tapi langsung masuk truk untuk diangkut ke tempat tujuan di Ajibarang,” tegas Amarto.