PanturaNews (Brebes) - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Rabu (12/11/2025) menyebabkan banjir di beberapa desa, termasuk di kawasan sentra bawang merah.
Sekitar 160 hektar tanaman bawang merah di Kecamatan Wanasari dan Larangan terendam, memaksa petani melakukan panen dini demi menghindari kerugian lebih besar.
Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra, mengatakan, di Kecamatan Wanasari, banjir melanda Desa Siasem, Dukuhwringin, Sidamulya, Sisalam, Jagalempeni, dan Glonggong, dengan luasan sekitar 100 hektar.
Sementara di Kecamatan Larangan, tanaman bawang di Desa Rengaspendawa dan beberapa desa lain terdampak seluas 60 hektar.
“Bawang yang terendam berusia 40–50 hari setelah tanam. Jika tidak segera dipanen, tanaman akan cepat busuk,” ujarnya, Kamis 13 November 2025.
Para petani pun terpaksa menjual bawang lebih cepat, meski harga jatuh.
“Kerugian total mencapai miliaran rupiah. Memanen dini memang rugi, tapi lebih baik daripada hilang seluruhnya,” kata Alex.
Juwari, petani dari Desa Sidamulya, mengatakan lahan bawang merah seluas 18 hektar di sekitarnya juga terendam.
“Bagi tanaman yang berumur di atas 40 hari, banyak petani memilih panen dini. Yang di bawah 30 hari biasanya dibiarkan,” ujarnya.
Sementara Khalimi, petani dengan lahan 3.500 meter persegi, harus panen bawang berusia 35 hari. Ia mengatakan tanaman sudah dua hari terendam.
“Kerugiannya bisa sampai Rp50 juta. Kalau tidak dipanen sekarang, bawang pasti busuk,” ujarnya.