PanturaNews (Brebes) - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Dr. H. Abdul Fikri Faqih, M.M., menggelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bagi puluhan mahasiswa di Kabupaten Brebes.

Acara yang dihelat di Kantor DPD PKS Brebes pada bulan Maret 2025 ini, bertujuan menanamkan kembali pemahaman dan implementasi nilai-nilai kebangsaan di kalangan generasi muda.

Dalam paparannya, Abdul Fikri Faqih menjelaskan bahwa Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara yang selaras dengan ajaran Islam.

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS ini menyoroti kesesuaian nilai-nilai Pancasila -Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan- dengan prinsip universal Islam seperti tauhid, rahmatan lil 'alamin, ukhuwah Islamiyah, musyawarah, dan keadilan sosial.

"Pancasila juga disebut sebagai kalimatun sawa' atau titik temu bagi keberagaman bangsa Indonesia," ujar Fikri Faqih.

Menurutnya, Pancasila menjadi landasan fundamental untuk menyiarkan pesan yang inklusif, toleran, dan moderat (wasathiyah). Ia mengajak para mahasiswa untuk menghindari narasi radikal atau sektarian yang bertentangan dengan semangat persatuan, serta mendorong implementasi nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Selain Pancasila, Fikri juga membahas Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) sebagai konstitusi negara. Ia menguraikan hak dan kewajiban warga negara yang dijamin di dalamnya.

"Mahasiswa didorong untuk berperan aktif dalam mengawasi dan mengawal kebijakan publik di Brebes yang pro-rakyat, serta memanfaatkan hak-hak konstitusional untuk menyuarakan aspirasi masyarakat," jelasnya.

Materi sosialisasi juga mencakup Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk final negara. Fikri menegaskan bahwa NKRI adalah hasil perjuangan dan kesepakatan para pendiri bangsa yang wajib dijaga keutuhannya. Mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi konkret di tingkat lokal untuk menangkal ancaman radikalisme, terorisme, separatisme, dan penyebaran hoaks.

"Penting untuk menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap Kabupaten Brebes dan Indonesia," tutur Fikri Faqih.

Terakhir, ia menekankan makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan yang mengakui keberagaman sebagai sebuah keniscayaan. Menurutnya, peran mahasiswa sangat vital dalam membangun dialog, mempromosikan moderasi beragama, dan merawat toleransi.

"Perbedaan harus menjadi kekuatan untuk membangun Brebes yang lebih maju dan harmonis, sambil tetap menghargai tradisi lokal dan kearifan budaya yang selaras dengan nilai-nilai universal," pungkasnya.