PanturaNews (Brebes) - Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes mencatat lonjakan kasus demam berdarah (DBD) sepanjang Januari hingga November 2024, dengan total 2.033 kasus dan angka kematian mencapai 11 orang.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes menjadi salah satu fasilitas yang terus menangani pasien akibat virus dari gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowati, menyebutkan bahwa lonjakan kasus terlihat signifikan pada September hingga awal Desember 2024, dengan 211 pasien dirawat di RSUD Brebes. Dari jumlah tersebut, dua pasien anak meninggal dunia.
"Sebaran kasus terbanyak ada di wilayah endemis seperti Desa Cikakak, Kecamatan Banjarharjo. Kami sudah mulai menyiapkan langkah pencegahan agar pada Januari 2025 angka kasus bisa ditekan," ujar Ineke, Jumat, 7 Desember 2024.
Menurut Ineke, peningkatan kasus biasanya terjadi pada awal tahun, khususnya Januari hingga Februari. Untuk itu, pihaknya melakukan langkah antisipasi sejak November 2024.
"Biasanya meningkat di Januari–Februari. Oleh karena itu, di November–Desember ini kami sudah bersiap agar kasus bisa turun di awal tahun," jelasnya.
Dinkes Brebes akan menggencarkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan penyuluhan kepada masyarakat.
Ineke juga mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama di wilayah rawan yang kerap dilanda wabah DBD setiap musim hujan.
"Dengan kerja sama semua pihak, kami optimis angka kasus DBD dapat ditekan di tahun depan," ujar Ineke.