Senin, 28/10/2024, 12:59:26
Sejarah Bangsa, Sumpah Pemuda, dan Sastra “Teater” Indonesia
OLEH: ENDANG SRI WITANTI
.

Ilustrasi. (Foto: Dok/Istimewa)

SUMPAH Pemuda merupakan tonggak pergerakan bangsa Indonesia setelah pergerakan Budi Utomo. Tepatnya pada tanggal 28 Oktober tahun 1928 para pemuda Indonesia berikrar dengan kesungguhan hati tentang persatuan dan kesatuan tanah air, bangsa, dan bahasa Indonesia.

Sejak saat itu seluruh organisasi pemuda melebur menjadi Pemuda Indonesia. Sejarah Pergerakan Budi Utomo dan Sumpah Pemuda relevan dengan sejarah sastra Indonesia. Tahun 1920 an sejarah sastra menyebutnya angkatan Balai Pustaka atau Angkatan Siti Nurbaya.

Balai Pustaka merupakan kelanjutan dari Commissie Voor De Volkslectuur tahun 1908. Dalam cerita tersebut menggambarkan sosok kekejaman Datuk Maringgih terhadap keluarga Bagindo Sulaeman.

Siti Nurbaya bersama Samsul Bakhri bersekolah di STOVIA, demi orang tua Siti Nurbaya menikah dengan Datuk Maringgih. Namun Siti Nurbaya meninggal diracun Datuk Maringgih dan Samsul Bahri gugur. Dalam novel tersebut perbedaan adat istiadat sangat mencolok.

Dua puluh delapan tahun kemudian muncul Angkatan Pujangga Baru yang dipelopori Sutan Takdir Alisjahbana. Melalui novel "Layar Terkembang" telah membukakan tabir atau mata terhadap pelaku dan pembaca novel. Bahwa menggalang persatuan dan kesatuan antar Pemuda sangat penting. Yusuf, Tuti, dan Maria merupakan tiga tokoh yang berperan penting.

Namun tokoh Yusuf dan Tuti lah yang mau berjuang menggalang persatuan dan kesatuan. Tuti berjuang membentuk Perkumpulan Perempuan Indonesia. Yusuf bersama Tuti berhasil menggalang Persatuan Pemuda Indonesia.

Pergerakan Sumpah Pemuda membawa dampak yang sangat besar. Para pemuda bersatu padu mengusir penjajah, sehingga dalam jangka waktu lima belas tahun kemudian Indonesia bisa merdeka.

Sudah 96 tahun bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda. Tepatnya tanggal 28 Oktober 2024. Seluruh Instansi melaksanakan upacara bendera. Pada instansi pendidikan dilanjutkan kegiatan penyambutan Bulan Bahasa.

Kegiatan bulan bahasa dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan Oktober, sesuai dengan hari pengakuan bangsa Indonesia yang beragam dengan Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.

Kegiatan menyambut bulan bahasa dengan tujuan membina dan mengembangkan Bahasa dan Sastra Indonesia. Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan dapat memelihara semangat dan meningkatkan peran masyarakat dalam menangani masalah bahasa dan sastra Indonesia.

Di SMA Negeri 2 Brebes, Kabupaten Brebes, dalam menyambut kegiatan hari Sumpah Pemuda atau Bulan Bahasa dengan tema, "Semangat Sumpah Pemuda Wujud Cinta Bangsa terhadap Bahasa, Kreativitas dan Literasi Generasi Muda".

Melalui berbagai kegiatan perlombaan seputar Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan dapat meningkatkan target pencapaian kegiatan literasi. Hal ini merupakan perwujudan aktualisasi Pelajar Pancasila dalam meningkatkan kegiatan literasi.

SMA Negeri 2 Brebes secara rutinitas dan terjadwal melaksanakan kegiatan Literasi. Cakupan kegiatan ada literasi baca tulis dan literasi numerasi. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan minat membaca, menulis, berbicara, dan berpikir kritis atau para peserta didik diharapkan mendapatkan kecakapan hidup.

Di samping kegiatan perlombaan juga mengundang tokoh Budayawan, Bapak Atmo Tan sidik, seorang maestro yang sudah mendapatkan berbagai penghargaan dengan harapan peserta didik mendapatkan ilmu dan pitutur luhur.

Setelah talkshaw kegiatan ditutup dengan tampilan teater. Teater adalah kegiatan yang menyajikan pengalaman nyata atau fiksi di atas panggung. Tujuan kegiatan teater pada Hari Sumpah Pemuda sesuai manfaat membaca Sastra yaitu menghibur dan mendidik, maka di teater itu pun sama, yaitu menghibur dan mendidik. Tentunya ada pesan moral yang akan disampaikan melalui gerak para pelaku. 

Melalui lakon atau cerita perjuangan yang diadaptasi dari cerpen "Angin dari Gunung karya A.A. Navis". Cerita tersebut menggambarkan nasib dua tokoh yang sangat njomplang. Cerpen atau cerita berlatar belakang sejarah tersebut pengarang ingin menyampaikan nilai-nilai moral dan nilai agama, serta mengajak para siswa untuk membaca ke belakang.

Melalui tampilan teater  para peserta didik secara tidak langsung membaca sejarah pergerakan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Banyak korban nyawa, tokoh atau para pejuang gugur dan kehilangan masa depan.

Dengan semangat Sumpah Pemuda Wujud Cinta Bangsa terhadap Bahasa, Kreativitas dan Literasi Generasi Muda sehingga akan tumbuh jiwa patriotisme, beriman dan bertaqwa, tanggung jawab, kreatif berkarya, dan mampu berdaya saing global dalam menghadapi era digitalisasi. Pemuda siap menjadi pemimpin bangsa yang mampu membimbing perbuatan amar makruf nahi mungkar.

Selamat hari Sumpah Pemuda, maju bersama Indonesia Raya. Salam Sastra, Salam Budaya, Salam Indonesia!

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita