Jumat, 25/10/2024, 18:22:03
Humanitarian Film Dan Seminar. Gen Z dan Revolusi Empati: Menggerakkan Perubahan Untuk Kemanusiaan
OLEH: AMANDA NURUL ISTIQOMAH
.

…menumbuhkan kesadaran akan pentingnya empati dan peduli terhadap sesama…

SMA Negeri 1 Bumiayu, Kabupaten Brebes, menjadi tuan rumah sebuah seminar istimewa bertemakan "Gen Z dan Revolusi Empati: Menggerakkan Perubahan untuk Kemanusiaan".

Acara yang diinisiasi oleh mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Peradaban, Bumiayu, Kabupaten Brebes yang digelar pada 15 Oktober 2024, bertujuan untuk menggugah kesadaran generasi muda akan pentingnya empati, terutama terkait isu kesehatan mental.

Selain itu, Amanda Nurul Istiqomah selaku ketua panitia seminar ini juga mengharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi wadah untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental di kalangan generasi Z, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya empati dan peduli terhadap sesama, serta mendorong terwujudnya aksi nyata untuk mendukung kesehatan mental di lingkungan sekitar.

Bertempat di aula R.A. Kartini, seminar ini dihadiri oleh 360 siswa kelas XI, para guru, dan pimpinan sekolah. Selain menyajikan diskusi yang informatif, kegiatan tersebut juga mempersembahkan film berjudul "Jalan Keluar" sebagai media refleksi.

Film ini membawa pesan penting: menjadi pribadi dengan empati baik adalah langkah awal untuk mencegah perilaku negatif seperti bullying dan membangun hubungan sosial yang sehat.

Seminar ini menyoroti isu kesehatan mental yang kini menjadi tantangan besar bagi generasi muda. Dr. Ujang Khiyarusoleh, M.Pd., sebagai narasumber, memaparkan tentang tanda-tanda gangguan mental pada remaja, mulai dari perubahan suasana hati, kelelahan, hingga penarikan diri dari lingkungan sosial.

Faktor-faktor seperti tekanan akademik, masalah keluarga, dan perubahan hormonal disebut sebagai pemicu utama masalah kesehatan mental pada siswa.

Salah satu pesan kunci dari seminar ini adalah pentingnya kesadaran akan kesehatan mental di kalangan siswa. Ketika masalah mental tidak ditangani dengan baik, dapat memicu berbagai dampak buruk seperti kenakalan remaja, pergaulan bebas, bahkan depresi. Oleh karena itu, siswa didorong untuk meningkatkan keterampilan manajemen stres dan membangun dukungan sosial demi menjaga kesejahteraan mental.

Topik empati menjadi inti pembahasan dalam seminar ini. Narasumber menekankan bahwa memiliki empati berarti mampu mendengarkan orang lain, memberikan bantuan, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Siswa yang mempraktikkan empati akan lebih mudah membangun hubungan sosial yang sehat dan mencegah munculnya perilaku negatif seperti perundungan.

Pemutaran film "Jalan Keluar" menjadi bagian yang paling menggugah hati. Film ini mengisahkan tentang dampak empati terhadap kehidupan seseorang dan menunjukkan bahwa kebaikan kecil dapat berdampak besar. Melalui film ini, para siswa diajak untuk belajar dari pengalaman karakter di dalamnya dan terinspirasi untuk menebarkan kebaikan di lingkungan mereka.

Seminar ini membuktikan bahwa empati dan kesehatan mental adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dalam membentuk generasi muda yang sehat dan peduli. Mahasiswa PPL Universitas Peradaban berhasil menyampaikan pesan penting: perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang penuh empati.

Generasi Z memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan, dan seminar ini adalah langkah konkret menuju masa depan yang lebih baik dan manusiawi. Mari kita bersama-sama mendukung gerakan revolusi empati dan menjadi bagian dari perubahan positif yang lebih luas.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita