Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga melalui berbagai cara…
MOMENTUM bersejarah Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober menjadi inspirasi berharga bagi mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Peradaban, Bumiayu, Kabupaten Brebes, dalam menyelenggarakan lomba Mading dan Pojok Literasi di SMA Negeri 1 Bumiayu.
Kegiatan yang mengusung semangat persatuan dan nasionalisme ini, tidak hanya sekadar ajang kompetisi antarkelas, tetapi juga wahana untuk membangkitkan kreativitas dan minat literasi di kalangan siswa.
Majalah dinding (Mading) sebagai media komunikasi visual telah lama menjadi sarana efektif untuk menuangkan ide dan kreativitas siswa. Melalui lomba Mading bertema Sumpah Pemuda, para siswa tidak hanya ditantang untuk menghasilkan karya yang estetis, tetapi juga dituntut untuk mendalami makna historis dan relevansi Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian.
Penggunaan berbagai elemen seperti tulisan, gambar, dan dekorasi dalam Mading menjadi bukti bahwa semangat persatuan dapat diexpresikan melalui beragam bentuk kreatif.
Sementara itu, Pojok Literasi hadir sebagai ruang yang memfasilitasi budaya membaca dan menulis. Dalam konteks lomba ini, siswa diajak untuk mengeksplorasi berbagai literatur tentang sejarah pergerakan pemuda Indonesia dan mengolahnya menjadi karya tulis yang inspiratif.
Kegiatan ini secara tidak langsung menjawab keprihatinan akan rendahnya minat baca di kalangan generasi muda, sekaligus memupuk kesadaran sejarah yang semakin tergerus di era digital.
“Harapan kami, lomba ini bisa menjadi wadah kreativitas siswa sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya literasi. Yang lebih penting lagi, kami ingin para siswa memahami dan menghayati makna Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian. Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa harus terus dijaga melalui berbagai cara, termasuk melalui literasi,” ucap Wildan Dimas Prayitno selaku Ketua PPL Universitas Peradaban.
Melalui lomba Mading dan Pojok Literasi ini, mahasiswa PPL telah menunjukkan bahwa nilai-nilai Sumpah Pemuda masih sangat relevan untuk direvitalisasi dalam format yang sesuai dengan karakteristik generasi masa kini.
Semoga inisiatif ini, dapat menginspirasi lebih banyak kegiatan serupa yang membangkitkan semangat nasionalisme dan literasi di kalangan pelajar Indonesia.