“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
DENGAN membaca, umat manusia dapat membentuk peradaban mereka menuju kemajuan dan zaman pencerahan. Membaca dan memahami Al-Qur’an adalah salah satunya.
Membaca Al-Qur’an adalah salah satu kemampuan yang wajib dimiliki setiap muslimin dan muslimah. Sebagaimana firman Allah surah Al-Alaq ayat 1 “Bacalah”, sebuah firman Allah SWT yang pertama bagi umat muslim untuk selalu belajar, berusaha dan mengamalkan ajaran-Nya.
Kegiatan CATURAN (Baca Tulis Al-Qur’an) adalah suatu kegiatan pembelajaran membaca dan menulis Al-Qur’an untuk murid-murid yang belum mahir dalam membaca Al-Qur’an.
Program ini dilakukan secara rutin di SMA Negeri 1 Bumiayu, Kabupaten Brebes, setiap hari saat program pembiasaan pagi mujahadah berlangsung dan disempurnakan setiap hari jum’at setelah jam pulang sekolah.
Kegiatan ini diadakan sebagai program pembelajaran agama bagi setiap siswa dan siswi yang masih belum lancar membaca Al-Qur’an. Kegiatan ini diprakarsai oleh Organisasi Rohis SMA Negeri 1 Bumiayu (setara dengan OSIS) dengan bimbingan dari guru pendamping terkait.
Kegiatan ini juga dibantu oleh Tim Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, tahun 2024 yang bertugas untuk mengajari membaca Al-Qur’an selama masa bakti.
“Kalian adalah orang-orang yang beruntung” begitulah yang dikatakan bapak Ahmad Ainul Yaqin sebagai guru mengaji saat membuka kegiatan CATURAN. Dikatakan beruntung karena beliau merujuk pada satu Hadits Nabi SAW yang berbunyi:
“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).
Hadits ini ditampilkan saat membuka kegiatan CATURAN pada hari jum’at kemarin sebagai penyemangat peserta, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan huruf-huruf hijaiyah dan cara mengucapkan setiap huruf hijaiyah tersebut.
Para siswa SMA Negeri 1 Bumiayu mengikuti kegiatan ini dengan semangat menuntut ilmu yang tinggi, apalagi saat sedang menirukan suara huruf hijaiyah yang ducapkan oleh guru pengajar.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktek membaca buku Iqra’ secara bergantian sampai pukul 4 sore, ditutup dengan doa dan motivasi dari pak Ainul. Kegiatan ini akan terus berjalan secara rutin, bahkan untuk siswa dan siswi angkatan selanjutnya.