PanturaNews (Brebes) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Brebes menggelar kegiatan Expo Sasarengan Ngawasi di Kampung Adat Jalawastu, Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Selasa 15 Oktober 2024.
Acara dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), serta warga Jalawastu.
Pembukaan acara dimeriahkan dengan Tarian Sambutan khas Jalawastu, dilanjutkan dengan Perang Centong sebagai simbol kekompakan dan kesadaran masyarakat untuk turut mengawasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Brebes.
Acara inti menghadirkan dua narasumber utama, yakni Eko Tunas, sastrawan dan budayawan, mengangkat tema Politik Kebudayaan, menekankan bagaimana budaya bisa menjadi benteng kuat dalam melawan praktik politik uang.
Menurutnya, warga Jalawastu yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisi harus memanfaatkan kekuatan budaya mereka untuk menjaga integritas Pilkada.
Dimas Indiana, seorang akademisi, dalam paparannya membahas pentingnya keterlibatan warga dalam pengawasan pemilu.
Ia menekankan bahwa partisipasi aktif warga Jalawastu sangat penting dalam menjaga proses Pilkada tetap jujur dan adil.
"Apalagi mereka dikenal sebagai komunitas adat yang menjunjung tinggi kejujuran," terangnya.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Nur Kholiq, mengatakan, expo sesarengan ngawasi di kampung jalawastu adalah bagian dari kolaborasi peningkatan pengawasan partisipatif dengan usaha-usaha melestarikan kebudayaan di daerah yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.
Menurutnya, Jalawastu dipilih karena program soswatif itu bertujuan untuk menyentuh masyarakat adat dan marginal. Dengan demikian, masyarakat Jalawastu juga mendapatkan kesempatan untuk memperoleh informasi tentang pengawasan pemilu. Bahkan, terlibat dan menjadi bagian dr gerakan pengawasan partisipatif.
Dengan demikian, pelaksanaan tahapan pemilihan di Kampung Jalawastu bisa dilaksanakan dengan terhindar dari pelanggaran.
"Termasuk spesifik dideklarasikannya keluarga anti politik uang di Jalawastu merupakan bagian dari pelaksanaan tugas Bawaslu dalam mencegah terjadinya politik uang," ucapnya.
Ketua Bawaslu Brebes, Trio Pahlevi, menambahkan, acara ini bertujuan mengajak warga Jalawastu untuk berperan aktif sebagai pengawas partisipatif dalam tahapan Pilkada Serentak 2024.
"Dengan kegiatan ini, saya berharap warga Jalawastu semakin sadar akan pentingnya berperan sebagai pengawas partisipatif, demi terciptanya Pilkada yang bersih, jujur, dan berintegritas di Kabupaten Brebes," kata Trio Pahlevi.
Acara ini diakhiri dengan penampilan seni tradisional khas Jalawastu, yaitu Dendong dan Hoe Gelo, serta Deklarasi Keluarga Anti Politik Uang.
"Deklarasi ini merupakan bentuk komitmen warga Jalawastu untuk tidak terlibat dalam praktik politik uang selama Pilkada Brebes" tandasnya.