PanturaNews (Brebes) - Lima remaja yang terlibat dalam aksi koboi dengan meneror dan mengacungkan senjata tajam di SMK Ma’arif NU Paguyangan akhirnya ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Paguyangan.
Aksi mereka yang terekam kamera CCTV dan sempat viral di media sosial kini berujung pada penangkapan.
Kelima pelaku, yang masih berstatus pelajar dan berasal dari Kabupaten Banyumas, berhasil diamankan di kediaman masing-masing di wilayah Pakuncen dan Ajibarang.
Para pelaku langsung dibawa ke Mapolres Brebes pada Minggu 8 September 2024, untuk diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Brebes guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Mengingat status mereka yang masih di bawah umur, kasus ini ditangani secara khusus oleh unit tersebut.
Dalam penangkapan ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk dua unit sepeda motor, satu buah senjata tajam, dan rantai yang digunakan untuk menakut-nakuti siswa SMK Ma’arif NU Paguyangan.
Kapolsek Paguyangan, Iptu Tasudin, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa kelima pelaku telah diamankan bersama barang bukti.
“Kami telah mengamankan lima remaja yang diduga melakukan aksi teror di sekolah beserta barang bukti yang digunakan. Kasus ini akan ditindaklanjuti oleh Unit PPA Satreskrim Polres Brebes untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Iptu Tasudin, Senin 9 September 2024.
Aksi teror yang dilakukan oleh kelima remaja ini terjadi pada Rabu 4 September 2024, ketika mereka mendatangi SMK Ma’arif NU Paguyangan dengan membawa senjata tajam, membuat para siswa ketakutan.
Terpisah, Kepala SMK Ma’arif NU Paguyangan, Mardiyanto, mengungkapkan, bahwa aksi teror seperti ini bukanlah kejadian pertama di sekolahnya.
“Pada Minggu dini hari 1 September 2024, sekolah kami juga menjadi sasaran teror oleh sekelompok remaja yang membawa senjata tajam dan merusak fasilitas sekolah,” ujar Mardiyanto.