Jumat, 06/09/2024, 21:07:17
Ratusan Warga Tegal se Jabodetabek Gelar Aksi Solidaritas di Kantor Kemenkas RI di Jakarta
Dr Aulia Risma Lestari
LAPORAN JOHARI

Ketua Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari Ayu (IKBT-BA) Jabodetabek, Dr Tafakurrozak, berorasi

PanturaNews (Jakarta) - Ratusan warga Tegal yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari Ayu (IKBT-BA) yang tersebar di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) menggelar aksi solidaritas di Kantor Kemenkes RI di Jalan Rasuna Sahid, Jakarta, Jumat 06 September 2024

Aksi solidaritas tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan warga Tegal se Jabodetabek kepada Kemenkes RI dan Polri untuk mengusut tuntas meninggalnya dr Aulia Risma Lestari, yang sedang mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi FK Undip Semarang, di RSU Karyadi Semarang, yang diduga menjadi korban perundungan oleh seniornya.

Ketua Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari Ayu (IKBT-BA) Jabodetabek, Dr Tafakurrozak melalui rilisnya mengatakan aksi solidaritas dari warga Tegal se Jabodetabek untuk mendukung Kemenkes dan Polri, agar secepatnya mengusut tuntas dan tangkap pelaku di lapangan dan aktor intelektualnya. 

"Semua warga Tegal se Jabodetabek mendukung agar kasus kematian dr Aulia diusut tuntas, tangkap pelaku di lapangan dan aktor intelektualnya," ujar Rozak sapaan akrabnya melalui rilisnya, Jumat 06 September 2024.

Rozak mengatakan, aksi solidaritas diikuti sekitar 500 warga Tegal se Jabodetabek yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Tegal Bahari Ayu (IKBT-BA), ini belum turun semua yang jumlahnya jutaan. Diketahui korban dr Aulia Risma Lestari adalah Warga Tegal asli dari keluarga biasa, namun prestasinya luar biasa, terbukti ia mendapat bea siswa dari Kemenkes untuk mengikuti PPDS, namun sayang dia meninggal diduga korban perundungan oleh seniornya.

"Ini yang membuat kami warga Tegal tidak terima dan minta Kemenkes, Polri dan Kejaksaan membentuk tim gugus tugas pemberantas bullying PPDS, sehingga penegakan hukum dapat dilakukan secara terpadu dan cepat," tegas Rozak. 

"Kami mendukung Kemenkes RI dan Polri mengusut tuntas kematian dr Aulia. Lakukan investigasi untuk mencari tahu penanggungjawab dan tangkap aktor intelektualnya," imbuhnya.

Menurut Rozak hasil mediasi perwakilan dengan Kemenkes, bahwa kasus perundungan PPDS Undip sudah mendapat perhatian Presiden dan Presiden memerintahkan Kapolda Jawa Tengah untuk mengusut tuntas, kasus meninggalnya dr Aulia Risma warga Tegal asli.

"Kami sepenuhnya bersama Kemenkes dan Polri, dalam rangka menuntaskan kasus perundungan karena hukum harus ditegakkan seadil-adilnya dan setransparan mungkin. Kami warga Tegal akan mengawal kasus ini sampai selesai," pungkasnya.

Sebelumnya, Nuzmatun Malinah ibunda dari almarhumah dr Aulia didampingi kuasa hukum dari Kemenkes Misyal Achmad SH MH melaporkan kasus kematian anaknya ke Polda Jawa Tengah, pada Rabu 04 September 2024.

Mereka melaporkan terkait dugaan perundungan yang dialami almarhumah semasa mahasiswa PPDS yakni pemerasan dan intimidasi dari beberapa senior di PPDS Anestesi Undip Semarang. 


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita