Rabu, 04/09/2024, 17:57:19
UP Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Inovasi Primer dan Sekunder Produk Kopi Arabika di Desa Sridadi
OLEH: ERI NANDA DEWI PURWANTI & Dr. H. SUTARMIN, S.Si, MM
.

Pengenalan Alat dan Teknologi Tepat Guna (Pulper dan Huller) dan Kunjungan Untuk Melihat Kemajuan Pembangunan Green House. (Foto: Dokumen)

UNIVERSITAS Peradaban (UP) Bumiayu, Kabupaten Brebes, melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat Melalui Skema Pemberdayaan Desa Binaan di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, 31 Agustus hingga September 2024.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan kemandirian ekonomi desa melalui budidaya dan pengolahan kopi. Program pemberdayaan dilaksanakan selama 3 (tiga) tahun terhitung dari 2024-2026, dan didukung penuh oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek.

Desa Sridadi yang termasuk dalam kategori desa miskin prioritas ekstrem tahun 2023 di Jawa Tengah, dipilih sebagai mitra kegiatan karena memiliki potensi kopi yang sangat besar, tetapi masih menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan ekonomi dan kemiskinan. Di tengah tantangan yang besar, Desa Sridadi memiliki potensi luar biasa dalam produksi kopi.

Berdasarkan data BPS dan Bappeda Jateng, Desa Sridadi dikenal sebagai penghasil kopi Arabika berkualitas tinggi, berkat lokasi geografisnya yang berada pada ketinggian di atas 1000 mdpl. Pada tahun 2021, perkebunan kopi rakyat di desa ini mencakup area seluas 118,47 hektar, dengan produksi mencapai 393,9 ton kopi, terdiri dari kopi Robusta dan Arabika.

Universitas Peradaban, melalui program pemberdayaan ini, berkolaborasi dengan dua mitra utama: Kelompok Tani Berkah Abadi dan unit usaha Kopi Sirampog Estate. Kelompok Tani Berkah Abadi, yang terbagi menjadi tujuh blok dengan ketua masing-masing, fokus pada budidaya kopi.

Sementara Kopi Sirampog Estate berfokus pada pengolahan kopi. Kedua unit mitra sasaran ini akan mendapatkan dukungan teknis dan pelatihan, untuk meningkatkan produksi dan kualitas kopi, serta mengembangkan strategi pemasaran.

Diketahui, tahun ini adalah awal dari rangkaian program pemberdayaan masyarakat yang telah melaksanakan beberapa kegiatan sebelumnya, seperti site visit serta sosialisasi dan koordinasi. Program pemberdayaan berlanjut dengan Pelatihan, Workshop, dan Hibah Teknologi Tepat Guna.

Dalam acara Pelatihan, Workshop, dan Hibah Teknologi Tepat Guna yang dibuka oleh Ketua Program Pemberdayaan Desa Binaan, Dr. Sutarmin, S.Si., M.M melalui sambutannya menekankan, pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk membantu Desa Sridadi mengoptimalkan potensi yang ada, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program pemberdayaan. Ini dibuktikan dengan bukan pertama kalinya kami menjadikan Sridadi sebagai desa binaan, melainkan sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dr. Sutarmin.

Selama kegiatan berlangsung, peserta yang terdiri dari anggota mitra sasaran dan elemen masyarakat, menerima berbagai materi dan pelatihan yaitu daya saing dan keberlanjutan usaha, pengendalian kualitas.

Juga pengenalan teknologi tepat guna berupa pulper dan huller, workshop teknologi pengolahan kopi, dan ditutup dengan kunjungan ke Green House sebagai salah satu alat dan teknologi tepat guna, dari hibah tim pengabdian terhadap mitra.

Adanya program ini, selain memberikan alat dan teknologi tepat guna yang mampu memaksimalkan produksi mitra sasaran, juga meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 13,8% yang diukur melalui pre-test dan post-test.

Diharapkan melalui program ini juga, Desa Sridadi dapat menjadi contoh sukses dalam pemberdayaan ekonomi berbasis komoditas local, dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Brebes secara keseluruhan.

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita