PanturaNews (Brebes) – SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah atas, untuk mempersiapkan peserta didik agar siap bekerja pada bidang tertentu setelah lulus.
Namun sayang nya, menurut Ketua Umum Kadin (Kamar Dagang Indonesia) Arsjad Rasjid, masih banyak lulusan SMK yang belum siap untuk masuk ke dunia kerja di Indonesia. Hal ini terbukti dari data yang dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Februari tahun 2024, jika jumlah pengangguran di Indonesia tertinggi berasal dari tamatan SMK.
Salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya lulusan SMK yang menganggur, disebabkan karena masih adanya ketidakselarasan antara kompetensi lulusan SMK dengan kebutuhan industri. Oleh karena itu diperlukannya pembaharuan kurikulum untuk meningkatkan kompetisi siswa/i lulusan SMK untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja.
Berdasarkan hal di atas PT Sharp Electronics Indonesia secara berkelanjutan menjalankan program Sharp Class, sebuah program pendampingan dan pelatihan yang berlangsung selama dua bulan guna meningkatkan kemampuan soft skill dan hard skill siswa SMK dalam menghadapi dunia kerja setelah tamat sekolah.
Program ini telah berlangsung sejak tahun 2012 hingga saat ini, dan sudah bekerjasama dengan 18 sekolah SMK di 20 kota di seluruh Indonesia. Di tahun 2024, program Sharp Class akan hadir di SMK Nurul Islam Larangan, Kabupaten Brebes.
Penandatanganan MoU kerjasama ditandatangani langsung oleh Lise Tiasanty, S.IP, M.M., Head of Customer Satisfaction Division, PT Sharp Electronics Indonesia, Drs Riswanto, M.M., Kepala Sekolah SMK Nurul Islam Larangan dengan disaksikan oleh Ainur Rojik, S.Pd. M.Eng., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Jawa Tengah kepala Bidang Pembinaan SMK.
“Kami sudah melaksanakan Sharp Class 22 kali diberbagai kota di Indonesia seperti Aceh, Palembang, Lampung, Padang, Semarang, Surabaya hingga Banjarmasin. Program Sharp Class merupakan kontribusi Sharp Indonesia dalam bidang pendidikan. Kami berharap melalui program ini, akan lahir teknisi-teknisi hebat yang dapat membangun negeri,” ungkap Lise Tiasanty, S.IP, MM., Head of Customer Satisfaction Division, PT Sharp Electronics Indonesia, dalam press realasenya, Kamis 1 Agustus 2024.
Program Sharp Class akan berjalan selama 2 bulan dengan jumlah siswa sekitar 25 siswa, nantinya para siswa akan diberikan pembelajaran serta pelatihan dari teknisi profesional Sharp Indonesia. Diharapkan setelah mengikuti program ini para siswa menjadi lulusan yang unggul dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Bapak Dr. Riswanto, M.M., Kepala Sekolah, SMK Nurul Islam Larangan, Brebes mengatakan “Kami sangat senang dan bangga sekali Sharp Class hadir di sekolah kami. Program ini dapat membantu siswa/i kami untuk lebih siap dalam menghadapi dunia kerja, karena dilatih langsung oleh teknisi Sharp yang sudah memiliki pengalaman dan ahli dibidang nya” .
Tercatat saat ini terdapat 770 lulusan program Sharp Class dengan sekitar 83 lulusan program Sharp Class telah bekerja di Sharp Indonesia, dan lainnya di serap oleh beragam perusahaan swasta atupun perusahan internasional di berbagai wilayah di Indonesia.
Guna menunjang proses pembelajaran dapat berjalan lancar, nyaman, dan mudah di pahami oleh siswa didik, Sharp Indonesia mendonasikan 2 unit Sharp smart TV, dan peralatan praktek yang dapat digunakan selama program Sharp Class berlangsung.
“Tidak hanya memberikan materi berupa pelatihan sebagai teknisi, Sharp Indonesia pun akan memberikan pengetahuan dan pelatihan profesional dunia kerja, seperti sikap dan perilaku teknisi professional serta kepemimpinan. Saat ini teknisi tidak hanya membutuhkan kemampuan hard skill seperti mengerti perbaikan produk elektronik namun harus mengerti soft skill seperti komunikasi guna berinteraksi dan mengarahkan konsumen. Bagi siswa yang bertalenta akan diberikan kesempatan magang bahkan bekerja di PT Sharp Electronics Indonesia.” tutup Lise.
Tentang PT SHARP Electronics Indonesia (SEID) SHARP telah memulai perjalanan panjangnya di Indonesia sejak tahun 1970. Bermula dari PT Yasonta, yang didirikan pada tahun 1970 sebagai perusahaan nasional, pada tahun 1994 SHARP Corporation menjadikan PT Yasonta perusahaan patungan PMA dengan mengakuisisi PT Yasonta dan mengubah namanya menjadi PT SHARP Yasonta Indonesia (SYI).
Pada tanggal 1 April 2005, PT SHARP Yasonta Antarnusa (kantor cabang SYI) bergaung menjadi satu dengan PT SHARP Yasonta Indonesia dan sejak Mei 2005 PT SHARP Yasonta Indonesia berubah nama menjadi PT SHARP Electronics Indonesia (SEID) seperti yang dikenal sampai saat ini.
Saat ini, SEID memiliki 23 Kantor Cabang, 8 Sub Cabang, 24 Kantor Servis, 47 Sharp Direct Service Station (SDSS), 517 Sharp Authorized Service Station (SASS), dan 48 Sharp Service Representative (SSR), yang tersebar di seluruh Indonesia, 1 unit SHARP Mobile Service Station (SMSS).
Pada 2012 PT SEID memperoleh penghargaan dari rekor bisnis Indonesia sebagai Jaringan Service Center terbanyak. Sekilas Tentang Sharp Cares CSR PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) bernaung pada SHARP CARES (Creativity, Attention, Recovery, Earth, Sincerity). Creativity (Kreatifitas) mengandung arti sikap kerja yang selalu mencari nilai lebih dan selalu membuat inovasi.
Attention (Perhatian), SEID selalu memberikan perhatian khusus pada masalah sosial di Indonesia, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Recovery (Pemulihan), SEID di setiap kegiatannya berusaha untuk melakukan hal yang mampu memberikan perbedaan dan memulihkan suatu kondisi bagi masyarakat menuju arah yang lebih baik.
Earth (Bumi) yang berarti SEID peduli untuk menjaga Bumi agar dapat terus menopang kelangsungan hidup seluruh makhluk yang tinggal di dalamnya. Sincerity (Ketulusan hati) adalah sikap kerja yang mendasar untuk menghasilkan solusi yang berguna dan juga kebahagian bagi semua orang. SEID memfokuskan program CSR nya pada Pendidikan, Sosial, Kesehatan, dan Lingkungan.