TIM Pangabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Peradaban, Bumiayu, Kabupaten Brebes, telah memberikan pengenalan aplikasi pelayanan masyarakat. Hal ini sebagai bentuk konstribusi dari Universitas Peradaban dalam ikut serta menyelesaikan permasalahan masyarakat.
Aplikasi ini berbasis android yang bertujuan untuk membantu pelayanan masyarakat, khususnya ibu-ibu dalam memantau kebutuhan gizi dan pertumbuhan balitanya, sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.
Dengan mempercepat dan mempermudah proses klasifikasi, teknologi ini tidak hanya memungkinkan upaya pencegahan dan penanganan kondisi gizi secara langsung, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dalam memberikan perawatan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan individu.
Kasus gizi buruk adalah salah satu faktor penyeban stunting paling tinggi di Indonesia. Upaya pencegahan stunting sudah dilakukan pemerintah, salah satunya sosialisasi gizi seimbang. Kasus stunting yang dialami paling banyak, adalah di rentang umur 0-24 bulan.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Jawa Tengah mencapai 20,8% pada 2022. Provinsi tersebut menempati peringkat ke-20 tertinggi secara nasional. Tercatat, Jawa Tengah hanya berhasil menurunkan angka balita stunting sebesar 0,1 poin dari tahun sebelumnya.
Pada SSGI 2021, tercatat prevalensi balita stunting di Jawa Tengah sebesar 20,9%. Kabupaten Brebes merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Jawa Tengah pada SSGI 2022, yakni mencapai 29,1%. Angka tersebut meningkat 2,8 poin dari hasil SSGI pada tahun sebelumnya sebesar 26,3% (databoks.katadata.co.id , 2024). Bupati Brebes Hj Idza Priyanti (2022), Dari 297 desa se Kabupaten Brebes, 10 desa mendapat prioritas intervensi.
Di kesempatan ini tim pengebdian kepada masyarakat universitas peradaban yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Kolaborasi Prodi Teknik Informatika dan Prodi Pendidikan Matematika. Dengan tim terdiri Ibu Khurotul Aeni, M.Kom, dan Eka Farida Fasha, S.Si., M.Pd. memberikan aplikasi layanan masyarkat berupa aplikasi pemantauan gizi untuk ibu ibu upaya penekanan angka stunting di Desa Jatisawit. Sehingga ibu-ibu dapat dengan mudah memantauan kebutuhan gizi balita mereka dan dapat memperhatikan tumbuh kembangnya.
Kepala Desa Jatisawit, Dedi Susilo Wibowo, S.Pd mengatakan apabila aplikasi ini sudah dapat digunakan oleh semua masyarakat Jatisawit, maka pelayanan desa akan sangat terbantu sekali, khususnya dapat membantu program desa dalam menekan angka stunting agar cepat turun. Harapannya tidak ada lagi balita yang stunting di Desa Jatisawit.
Kegiatan ini tidak hanya sampai disini saja, karena akan ada kerjasama lainnya yang dapat memberikan solusi permasalahan desa, dan kegiatan serupa sesuai dengan kebutuhan layanan di Desa Jatisawit.