PanturaNews (Tegal) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Tegal mengumpulkan bakal calon (Bacalon) Walikota dan Wakil Walikota Tegal, di RM Dapur Tempo Doeloe, Selasa 4 Juni 2024 malam.
Ketua DPC PDI Perjuangan Edy Suripno usai acara mengatakan, pihaknya memang mengumpulkan Bakal calon walikota dan Wakil Walikota Tegal. Tujuannya, untuk mendekatkan hubungan emosional antar bacalon, sekaligus menyamakan pandangan terkait pilkada 2024 mendatang.
"Selain memperkenalkan diri, mereka juga sepakat untuk mengikuti mekanisme penjaringan di partai. Kami juga menyampaikan mekanisme di PDIP hingga rekomendasi keluar sangat terbuka. Sehingga, kita kumpulkan bacalonnya dan sampaikan dasarnya kemudian prosesnya," kata Uyip panggilan Edy Suripno.
Ditegaskan, hingga nanti rekomendasi turun, ada 3 tahapan yang akan dilakukan. Pertama adalah survei, untuk melihat dan memotret kesiapan dari sisi elektoral.
"Setelah itu ada fit and propertes, ini lebih mengerucut lagi. Kalau saat ini tahapan penjaringan, maka selanjutnya penyaringan melalui fit and propertest," ujarnya. Berikutnya, ada psikotes dan wawancara terkait kesiapan dalam rangka menangkan Pilkada 2024 mendatang. Setelah itu selesai dikirim ke DPP sehingga rekomendasi keluar.
"PDIP dalam kaitan Pilkada ini memiliki keterbukaan terhadap bakal calon. Semua berjalan linier, karena ini terkait dengan harapan masyarakat yang akan dipertaruhkan agar dapat dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Terkait dengan survei, imbuh Uyip, hanya akan dilakukan sekali dan DPP sudah mengantongi 12 lembaga survei profesional. Meski begitu, dari DPD kemungkinan akan menggunakan 1 lembaga untuk seluruh Jawa Tengah.
Sedangkan soal anggaran, lanjut Uyip, biaya survey sekitar Rp130 juta yang dipikul bersama-sama bacalon. Dengan komposisi untuk bacalon Walikota (G1) 70 persen dan Wakil (G2) 30 persen. "Saya kira ini tidak memberatkan dan transparan. Kami juga persilahkan Bacalon melakukan sosialisasi hingga nanti pelaksanan saat survei," ujarnya.
Menurut Uyip, pihaknya sudah menerima arahan dari DPP untuk berkomunikasi dengan partai lain. Dari DPP memberikan instruksi untuk membuat kesepakatan bersama.
"Untuk PDIP Kota Tegal sendiri sudah ada kesepakatan dengan 3 parpol lain yakni, PAN Demokrat dan Hanura. Selain itu juga saat ini kita masih menjalin komunikasi dengan partai-partai lainnya," tandasnya.
Salah satu bacalon Walikota Tegal Faruq Ibnul Haqi mengatakan pihaknya menyampaikan apresiasi karena telah diundang dalam pertemuan itu. Di mana di dalamnya disampaikan dari PDI Perjuangan ada mekanisme internal yaitu survei.
"Ini bagus sekali, kami dari bacalon sangat mengapresiasi. Sehingga apa yang nantinya menjadi proses akan terukur dan kami akan mengikuti seluruh proses," kata Faruq.
Ketua Desk Pilkada DPC PDIP Kusnendro menambahkan dari 10 bacalon yang mendaftarkan ada 9 orang yang hadir. Sebanyak 6 bacalon hadir secara pribadi dan tiga lainnya diwakilkan.
"Sementara satu orang memang tidak bisa hadir karena sedang berada di Jakarta. Malam ini, kita sepakat untuk mengikuti survei dengan anggaran gotong royong," jelasnya.
Menurut Kusnendro, survei merupakan bagian tahapan penjaringan. Sebelumnya, pihak dia telah menyampaikan laporan administrasi ke DPP.
"Sehingga, nanti kita akan melaksanakan survei. Hasilnya nanti akan dikirim ke DPP, baru akan dilakukan wawancara terkait kesiapan, keterkenalan, popularitas dan elektabilitas yang tinggi yang akan menjadi prioritas," pungkasnya.