DOSEN Universitas Peradaban Bumiayu (UPB) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memberikan Kegiatan Pelatihan Pengembangan Digital Assessment Bagi Guru Mts Darul Aziz, Banjarsari Manggis, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes.
Bentuk digital assessment memiliki banyak keunggulan yang dapat dimanfaatkan baik di kelas dengan mode sinkron maupun asinkron demi membantu pelaksanaan asesmen yang lebih akurat dan efisien. Sayangnya, masih banyak guru yang belum mengimplementasikan sistem penilaian ini dalam proses pengajarannya, termasuk guru-guru di Mts Darul Aziz Banjarsari.
Total guru yang mengikuti pelatihan sebanyak 26 Guru. Tujuan kegiatan ini diharapkan mampu membantu para guru dalam menjawab tantangan pengintegrasian teknologi ke dalam aspek-aspek pengajaran, yang secara tidak langsung akan meningkatkan kompetensi mengajar guru. Kegiatan pengabdian ini difokuskan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan guru-guru dalam membuat digital assessment berbasis 3 webtools, yakni Kahoot, Quizizz, dan Quizlet.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Sekolah Setempat juga di hadiri Kepala MTs Darul Aziz Banjarsari Irfan Afriyanto, S.Pd yang memberikan pengarahan serta menyampaian visi misi bagi Guru-Guru peserta dalam mengikuti kegiatan ini sesuai kurikulum merdeka. Misi bangsa Indonesia antara lain menetapkan bahwa sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin dan bertanggung jawab, berteknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia
Urgensi kegiatan ini dilakukan karena Minimnya pengetahuan dan keterampilan di bidang teknologi, literasi komputer oleh guru dalam digital assessment. Latar belakang pengetahuan dan ketrampilan guru yang menyangkut kesiapan menggunakan aplikasi kahoot dan quizizz bahkan pada ragam penilaian seperti penilaian tugas, penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian akhir semester belum semuanya terdigitalisas masih terbatas dan masih dominan menggunakan alat evaluasi konvensional dimana siswa menjawab dan mengirim tugas yang dikirim hanya melalui aplikasi WhatsApp saja.
Hal tersebut kemudian menjadi salah satu faktor Dalam rangka mengatasi permasalahan di atas, menggunakan pendekatan secara kolaboratif, yaitu bersama-sama dengan mitra merencanakan metode, dan waktu yang tepat dalam melaksanakan suatu pelatihan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, pemberian tugas, dan praktek langsung. Metode ceramah digunakan dalam pelatihan ini untuk menyampaikan materi pelatihan tentang penyusunan rencana pembelajaran, dan konsep dasar asesmen/penilaian, prinsip dasar, indikator penilaian, dan pengorganisasian
Lebih lanjut Dosen UPB, Dr Sri Wartulas M.Pd dan Resa Frafela R, M.Sc sebagai narasumber mengatakan bahwa Masalah sumber daya manusia masih menjadi hal yang krusial dalam penilaian pembelajaran berbasis teknologi. Minimnya pelatihan dan keinginan melatih diri sendiri dalam memaksimalkan aplikasi digital assessment masih dirasakan di beberapa satuan pendidikan
Beberapa langkah yang dilakukan dalam pelatihan guru guru dengan beberapa Metode tanya jawab digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta telah ikut berpartisipasi dan memahami tentang materi yang disampaikan. Metode diskusi digunakan untuk menuntun peserta dalam membuat rencana pembelajaran dan menyusun/merancang format bentuk-bentuk asesmen/penilaian.
Metode tugas digunakan untuk memberi kesempatan pada peserta untuk membuat contoh dengan menggunakan beberapa instrumen yang bervariasi dalam penilaian. Metode simulasi digunakan untuk mempraktikkan/menerapkan dalam bentuk kelompok instrumen asesmen yang telah dihasilkan dalam simulasi pembelajaran.
Kegiatan PKM ini tentunya erat kaitanya dengan kurikulum baru yang berkembang sesuai dengan arahan Kemendikbudristek dimana kita harus menerapkan MBKM dengan terjun langsung ke masyarakat dengan memberikan solusi dan setiap masalah. Sehingga diharapkan dari kegiatan PKM ini bisa memberikan dampak positif bagi Guru-guru MTs Darul aziz Manggis, Sirampog agar dapat dijadikan acuan bagi guru dalam mengembangkan Digital Assessment dalam menerapkan asesmen tersebut dalam seluruh pembelajaran.