Minggu, 07/04/2024, 10:14:14
Hukum Menikah Bagi Perempuan
Oleh: Ulfa Bahijah
--None--

LELAHNYA menanti jodoh tidaklah berat berbanding dengan lelahnya menikah dengan orang yang salah. Maka banyaklah bersabar, pasti jodohmu akan tiba pada waktu yang tepat, berdoa dan  berikhtiar, kemudian berserah pada Allah. 

Sebelum nikah kita perlu benar-benar dalam memilih, jangan sampai salah pilih. Menikah itu cukup sekali seumur hidup. Dan seumur hidup itu terlalu lama untuk dihabiskan dengan orang yang salah. 

Menikah cuma satu hari, rumah tangga seumur hidup. Jangan sampai kamu sibuk menyiapkan bekal untuk yang satu hari. Tapi lupa dengan yang seumur hidup.

Jika menikah hanya tentang mencari dan memberi nafkah, bahkan perempuan bisa mencari dan menafkahi dirinya sendiri tanpa harus menikah. Menikah itu hidup bersama, bukan hanya sekedar tinggal bersama. 

Menikah itu butuh komitmen, bukan cinta dan ekonomi yang stabil. Berikut hukum menikah bagi perempuan: 

-1. “Wajib” bagi perempuan menikah apabila dalam kondisi berbahaya, di mana satu-satunya yang bisa melindungi dia adalah calon suaminya.

-2. Menikah menjadi “sunah” apabila perempuan tersebut mempunyai nafsu secara seksual dan mutlak.

-3. Perempuan yang tidak ada nafsu secara seksual dan yakin bahwa dirinya bisa memenuhi tanggung jawabnya sebagai istri serta tak butuh nafkah, maka ini dapat dilihat dari:

a). Bila dengan menikah ibadahnya terganggu, maka lebih baik “tidak menikah”.

b). Bila dengan menikah ibadahnya tidak terganggu, maka “lebih baik menikah”.

-4. Lebih baik “tidak menikah” bagi perempuan yang tidak butuh untuk dipenuhi seksualnya dan butuh terhadap nafkah, namun dia tidak yakin apakah bisa memenuhi kewajiban sebagai istri.

-5. “Sunnah” bagi perempuan yang tidak butuh untuk dipenuhi seksualnya dan butuh terhadap nafkah, serta yakin bisa bertanggung jawab sebagai istri.

-6. “Makruh” bagi perempuan yang tidak butuh untuk dipenuhi seksualnya dan kebetulan juga dia memiliki penyakit kelamin.

Jangan menikah karena kamu mau menikah, tapi menikahlah karena kamu mau hidup selamanya dengan dia, berbagi tanggung jawab. Tahu dari mana kamu mantap dengan dia? Ngobrol. Ngobrol apa saja, dan dengarkan. Kamu akan tahu apakah nilai kalian sama atau tidak.

(Ulfa Bahijah adalah Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika Universitas Islam Negeri (UIN) K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita