ILMU ILMU
Senin, 25/03/2024, 16:45:09
Mengenal Abu Al-Wafa, Tokoh Matematikawan Muslim Dunia
Oleh: Rahma Nia Setianti Suwanda
--None--

ILMU matematika mempelajari konsep-konsep seperti kuantitas, struktur, ruang dan perubahan. James and James (1976) berpendapat bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri

Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kita ketika mendengar kata “matematika?” Kebanyakan dari kita menganggap matematika sebagai ilmu yang kompleks dan sulit untuk dipahami. Faktanya, matematika pada dasarnya adalah cara belajar melalui pemikiran dan penalaran. Matematika membantu kita menentukan dan membuktikan suatu kebenaran

Jika diperhatikan dari masa ke masa, sepanjang sejarah peradaban manusia matematika selalu menjadi bagian penting dalam menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih baru. Dalam arti tertentu matematika bisa disebut sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, di mana matematika menciptakan prinsip-prinsip ilmiah yang baru, dari teknologi, astronomi, strategi militer, dan lainnya.

Dalam hal ini matematika tentunya memegang peranan penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu yang dikenal menakutkan bagi kalangan pelajar, justru semakin menarik untuk diketahui asal usul dan peranannya di kehidupan.

Ada beberapa tokoh penting yang menemukan konsep-konsep matematika, salah satunya yaitu seorang ilmuan muslim  Muhammad bin Yahya bin Ismail bin Al-‘Abbas Abu Al-Wafa’ Al-Buzjani atau biasa dikenal dengan familier Abu Al-Wafa'.

Abu Al-Wafa' lahir 940 M (320 H) di kota Buzhgan yang kini di sebut Khurasan (Iran). Dan wafat pada tanggal 15 Juli 998 di Baghdad, Irak. 988 M, dikenal dan di kenang sebagai ilmuan muslim yang cemerlang di bidang astronomi dan matematika.

Banyak karya yang di berikan Abu Al-Wafa dalam bidang matematika, salah satunya yaitu Trigonometri. Salah satu kontribusinya di trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan menemukan metode untuk menghitung tabel trigonometri.

Abu Al-Wafa juga dikenal sebagai orang yang pertama kali memperkenalkan sin dan cos. Kontribusi Abu Al-Wafa mencakup aspek teoritis dan praktis dari sebuah ilmu. Salah satu kitab praktis Abu Al-Wafa dalam bidang geometri yaitu "Fima Yahtaju ilayhi al-sani min ilm al-Handasa" Kitab tersebut di tulis atas permintaan khusus Khalifah Baha ad Dawla.

Ia juga menulis buku praktis aritmatika, buku tentang apa saja yang diperlukan dari ilmu aritmatika bagi para ahli kitab dan pengusaha (Kitab fima yahtaju ilayhi al-ummal wa-l-kuttab min ilm al-hisab). Selain itu kitab karya Abu Al-Wafa yang paling terkenal yaitu Al-Majisti. Kitab Al-Majisti Abu Al-Wafa diedit dan diterjemahkan pada tahun 2010 oleh Ali Musa

Buku Al-Majisti berisi data observasi yang  digunakan oleh banyak astronom saat ini. Bab trigonometri menyajikan pembahasan komprehensif tentang subjek ini dan memberikan pengantar yang sangat baik mengenai bukti-bukti rumus utama trigonometri bidang dan  bola. Pendekatan Abu Al-Wafa serupa dengan pendekatan modern, setidaknya dalam beberapa kasus.

Abu Al-Wafa berkontribusi pada pengembangan lebih lanjut matematika dan astronomi. Karya-karyanya masih bermanfaat sampai saat ini. Usahanya di bidang keilmuan tidak hilang bersama jasadnya. Faktanya, data yang dikumpulkan dari  pengamatannya digunakan oleh para astronom pada abad-abad berikutnya.

(Rahma Nia Setianti Suwanda adalah Mahasiswa Fakultas Tarbiayah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negri K. H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Program studi Tadris Matematika)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita