Jumat, 29/12/2023, 18:54:49
6 Kecamatan Lahan Pertanian Bawang Merah Gagal Panen. Ruginya Hingga Puluhan Miliar
-LAPORAN TAKWO HERIYANTO

PanturaNews (Brebes) - Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra, menyebutkan, ada 6 kecamatan lahan pertanian di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang mengalami kekeringan.

Dari total 980 hektar tanaman bawang yang mengalami kekeringan, sekitar 450 hektar yang alami gagal panen.

"Data di kami dari 980 hektar tanaman bawang merah, lahan yang tidak tertolong 450 hektar gagal panen. Sedangkan yang masih bisa diselamatkan sekitar 530 hektar tanaman bawang merah,"terang Dian Alex Chandra.

Kemudian, tanaman bawang merah yang mati berusia tanam sekitar 10 hingga 20 hari, karena kekurangan air dari saluran irigasi hingga hujan yang jarang turun.

Akibat gagal panen ini, petani mengalami kerugian hingga puluhan miliar rupiah. 

"Kalau per hektar kerugian Rp 60 juta, total dikali 450 hektar sekitar Rp 27 miliar nilai kerugian petani bawang merah ini," ujar Alex.

Untuk pencegahan meluasnya ancaman gagal panen, pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten Brebes telah melakukan upaya antisipasi.

Salah satunya mendapat air irigasi dari Bendung Notog Margasari Tegal, dan Waduk Penjalin Paguyangan Brebes. Walaupun, air belum mengairi seluruh lahan pertanian karena debit air yang terbatas. 

Di sisi lain, terkait harga bawang merah saat ini cenderung stabil dan sudah menyentuh angka Rp 25.000 hingga Rp 30.000 per kilogram (Kg) dari sebelumnya belasan ribu rupiah. 

"Yang kita khawatirkan justru jelang Lebaran Idul Fitri karena banyak yang tanam bulan Oktober - November 2023 lalu terserang penyakit janda pirang. Jadi bulan 2 bulan 3 di tahun depan diprediksi akan ada kelangkaan," pungkasnya.

Sementara, salah seorang petani bawang merah di Desa Sidamulya Kecamatan Wanasari, Marsaid, saat ditemui mengaku sedih, karena gagal panen. Bahkan dia pun becerita penyebab gagal panen itu. 

Dikatakannya, kekeringan yang melanda lahan pertanian, khususnya di Pantura Brebes adalah peyebab ratusan tanaman hektar bawang merah gagal panen.

"Ya hal ini karena tidak mendapatkan pasokan air. Saluran air irigasi yang selama ini menjadi sumber cadangan air untuk mengairi lahan pertanian, seperti sekarang ini, sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya yang diharapkan petani," keluhnya.

Lanjutnya bercerita, karena air untuk mengairi lahan pertanian saat ini kesulitan. Maka, kata dia, petani-petani terpaksa menggunakan pompa air, untuk menyedot air dari saluran irigasi yang ada. lalu menyirami lahan pertaniannya.

"Tapi ya begitu, untuk gunakan pompa air itu tentu harus mengeluarkan biaya lebih, karena untuk membeli pertalite sebanyak 10 liter," ujarnya. 

"Sementara ada juga petani lainnnya yang menggunakan solar, namun per harinya mencapai 8 liter. Tapi kan modalnya cukup tinggi,"sambungnya. 


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita