Ketua Umum Persab Brebes, Asrofi (kanan) didampingi manager Persab Brebes U17, Afan Setiono bersama jajaran managemennya saat menggelar konferensi pers di Sekretariat Persab Brebes, tepatnya di depan Balai Desa Pulosari, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. (Foto: Takwo Heriyanto)
PanturaNews (Brebes) - Batalnya uji coba Persab Brebes U-17 melawan Persija Jakarta U-20 dikarena dari pihak kepolisian Polres Brebes meminta untuk menundanya. Hal itu dikarenakan kurang lengkapnya pengajuan persyaratan dari panitia pelaksana. Padahal, rencana uji coba tersebut sudah dimatangkan oleh pihak managemen Persab Brebes.
Diketahui, berdasarkan surat yang beradar dari Polres Brebes dengan nomor : B/1851/IX/YAN.2.1./2023 perihal balasan surat pemberitahuan tertanggal 15 September 2023. Dimana, surat balasan tersebut dilayangkan Polres Brebes atas surat yang dikirimkan oleh Persab Brebes dengan nomor : 066/S-KEL/PERSAB BBS/IX/2023 perihal pemberitahuan dan permohonan ijin pertandingan uji coba antara Persab Brebes dan Persija U-20.
Berdasarkan rujukan tersebut di atas, diberitahukan bahwa Polres Brebes mengucapkan terima kasih kepada Panitia pelaksana kegiatan uji coba Persab Brebes dalam rangka persiapan Piala Soeratin U-17 yang telah memberitahukan rencana kegiatan yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 16 September 2023, Pukul : 14.30 wib s/d selesai, Jenis Kegiatan : Pertandingan uji coba melawan Persija U-20; Tempat : Stadion Karang Birahi Brebes.
Dengan menyikapi pertimbangan situasi keamanan dan karena proses perijinan dari Kepolisian belum lengkap serta belum terpenuhinya tahapan kordinasi pengamanan dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga, dengan ini kami sampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut untuk ditunda. Demikian isi bunyi surat yang dikeluarkan Polres Brebes atas nama Kepala Kepolisian Resor Brebes Kasat Intelkam Inspektur Polisi Satu, Suhermanto, S.H.
Atas dasar pembatalan itu, dari managemen mendatangi Polres Brebes untuk meminta penjelasan lebih lanjut terkait proses perijinan yang bagaiama yang baik dan harus ditempuh. Disisi lain, mengingat laga persahabatan tersebut digelar antar provinsi dan melihat kondisi yang dianggap situasional.
Atas dasar pembatalan itu, dari managemen mendatangi Polres Brebes untuk meminta penjelasan lebih lanjut terkait proses perijinan bagaiama yang baik dan harus ditempuh. Disisi lain, mengingat laga persahabatan tersebut digelar antar provinsi dan melihat kondisi yang dianggap situasional.
Hal itu disampaikan Manager Persab Brebes U-17, Afan setiono, saat menggelar konferensi pers di Sekretariat Persab Brebes, tepatnya di depan Balai Desa Pulosari, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Sabtu 16 September 2023 sore.
Dengan pembatalan yang dianggap mendadak melalui surat yang dilayangkan ke managemen Persab Brebes, menurut Afan, yang juga sebagai Kepala Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes ini, dari pihak Persija Jakarta U-20 , memakluminya.
"Akan tetapi, klub yang memiliiki julukan Macan Kemayoran itu berpesan, jika persepakbolaan di daerah, khususnya Persab Brebes ingin berprestasi harus ada upaya komunikasi secara konsisten dengan disertai dukungan dari berbagai pihak," kata Afan.
Sebagai Manager Persab Brebes U-17, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya pecinta sepakbola, maupun para suporter baik Persab Brebes maupun Persija Jakarta atas adanya pembatalan laga uji coba itu.
"Tentu, ini menjadi sebuah evaluasi kami secara pribadi maupun managemen. Mudah-mudahan, kedepan kita tetap bersinergi dengan berbagai stakeholder agar pelaksanaan kegiatan kedepan bisa berjalan dengan baik," harap Afan.
Terkait dengan rencana uji coba pada mingggu depan, yakni Persab Brebes junior melawan Persib Bandung U-20, pihaknya bersama managemen akan melakukan evaluasi atau kajian. Upaya itu dilakukan untuk mengedepankan sesuai dengan petunjuk yang harus ditempuh dan dilalui. Utamanya adalah mengenai proses perijinan yang harus diajukan dengan baik dan benar kepada pihak keamanan.
Terkait persiapan Persab Brebes U-17, ia mentargetkan ingin mempertahankan sejarah juara Piala Soeratin nasional yang pernah diraih sebelumnya. Untuk itu, pihaknya berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Brebes untuk bisa saling mendukung dan saling merangkul semuanya. Termasuk juga berharap adanya dukungan dari awak media atau insan pers.
"Kalau dulu kan, Persab Brebes junior meraih juara Piala Soeratin nasional karena dari pemain-pemain nasional. Tapi, sekarang kami dari managemen berbagai persiapan yang cukup selektif. Yakni dengan tidak meningalkan pemain-pemain lokal yang berpotensi dan akan berjuang dengan keras dari skil-skil yang dimilikinya untuk bisa mewujudkan kembali meraih juara Piala Soeratin U-17 nasional. Disisi lain, sebagai aset pemain-pemain lokal untuk kemajuan bagi Persab Brebes nantinya," ungkapnya.
Sementara, Ketua Umum Persab Brebes, Asrofi mengaku sangat kecewa sekali atas pembatalan oleh pihak kepolisian. Apalagi pertandingan persahabatan Persab Brebes junior dengan Persija U-20, ini dalam rangka persiapan timnya untuk menghadapi Piala Soeratin U-17 tingkat Jateng yang rencana akan digelar tidak lama lagi.
"Akan tetapi terkait pembatalan ini, harapan kami dari managemen Persab Brebes benar-benar atas pertimbangan dari kepolisian Polda Jateng, itu mutlak dengan alasan karena pertimbangan secara administrasi. Mengingat, laga persahabatan ini dilakukan antar Provinsi, sehingga memang ranah proses perijinannya dari Polda Jateng.
Jangan sampai posisi pembatalan ini, karena adanya pertimbangan penekanan dari satu dua orang atau satu dua ormas (organisasi masyarakat). Karena, tatkala dari kepolisian itu mengambil atau menentukan sikap atas tekanan dari pihak-pihak tertentu, itu pastinya akan menjadikan preseden buruk kedepannya.
Kita tidak berani statemen seperti itu, cuma harapan kami benar-benar murni pertimbangan administrasi. Karena, polri atau polisi itu harus bisa mengayomi semua masyarakat dan harus bisa berdiri disemua kepentingan masyarakat," terang Asrofi.
Saat disinggung adanya desakan dari para suporter Persab Brebes yang menginginkan agar Persab Brebes lebih baik berkompetisi di Liga 3 dibandingkan dengan Piala Soeratin U-17, menurut Asrofi, tidak bisa berjalan dua-duanya. Alasannya, adalah sangat minimnya anggaran yang diberikan melalui APBD Kabupaten Brebes, yaitu hanya sebesar Rp 250 juta.
Dengan anggaran yang sangat minim itu, untuk membeli jersey dan catering untuk para pemain saja tidak cukup. Untuk itu, ia meminta semua elemen masyarakat, terutama pemerhati sepakbola Kabupaten Brebes, agar sedikit bisa berfikir secara realisitis terhadap kegiatan olahraga tersebut.
"Apalagi persepakbolaan tanpa sumber pembiayaan tidak mungkin bisa jalan. Tapi, kita berusaha ikhitiar dan mencari solusi bersama jajaran pengurus dan managemen supaya Persab Brebes tetap bisa eksis mengikuti dua kompetisi, yaitu Piala Soeratin U-17 dan Liga 3," ungkapnya.
Meskipun, terdapat hambatan atau kendala dalam hal pendaan, namun untuk gelaran Piala Soeratin U-17, sudah harga mati bagi Persab Brebes untuk mengikutinya. Apalagi sudah mendaftarkan klubnya ke Asprov PSSI Jateng.
Persyaratan yang dibutuhkan, baik secara administrasi maupun secara finansial sudah kita penuhi dan besok rencana akan ada undangan dari Asprov PSSI Jateng untuk mengikuti workshop tentang komptisi Piala Soeratin U-17 Jateng.
"Cuma kalau untuk komptisi Liga 3 sendiri sampai saat ini belum ada sosialisasi. Apabila nanti sudah ada sosialisasi, sebagai Ketua Umum Persab Brebes, pastinya saya akan mengevaluasi terkait dengan kemampuan pendanaan. Harapnnya, semua elemen masyarakat atau pihak terkait di Kabupaten Brebes bisa memberikan dukungan terhadap sepakbola kebanggaan kita bersama," tandasnya.