Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Fakih, kunjungan kerja di PKBM Sakila Kerti,di Pantai Alam Indah (PAI) Tegal
PanturaNews (Tegal) –Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Fakih memberi semangat kepada pendidikan non formal, seperti PKBM Sakila Kerti dan siswa Kejar Paket A,B dan C, saat melalukan kunjungan kerja di Sekolah Pesisir Laut Sakila Kerti di Pantai Alam Indah (PAI) Tegal, Sabtu 11 Maret 2023.
Menurut Fikri, bahwa sekolah non formal seperti Kejar Paket A, B atau C, ijizahnya bisa dipakai sampai perguruan tinggi. Bahkan menurut dia, di kota-kota besar, terutama anak-anak orang kaya lebih memlilih sekolah non formal seperti home schooling (sekolah di rumah), gurunya yang datang ke rumah selanjutnya kulianyah di luar negeri,seperti Singapore, Amerika atau Australia.
“Jadi jangan berkercil hati jika sekolah di pendidikan nonformal, kejar paket A,B atau C karena ijzahnya bisa dipakai untuk kuliah. Saya punya teman, seorang mentri ijazahnya hanya SMP, karena mengikuti Kejar Paket C lulus, terus dilanjutkan kuliah akhirnya sekarang sudah punya gelar sarjana,” ungkap Fikri, di Sekolah Pesisir Laut Sakila Kerti, di PAI, Kota Tegal, Sabtu 11Maret 2023.
Fikri mengungkapkan, bahwa Komisi X DPR RI terus mendorong pendidikan non formal, meski setelah Nadiem Makarim dilantik sebagai Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, ternyata pendidikan non formal tidak punya dirjen. Namun masih beruntung karena masih ada dua direktur yang membidangi dua sekolah yakni nonformal dan pendidikan masyarakat.
“Sebentar lagi akan dibuatkan Panitia kerja (Panja) penguatan Literasi di Komisi X, nanti rekomendasinya apakah harus ada bantuan atau tidak saya tidak tahu. Tapi kita tahu dari 63 negara yang disurvey, Indonesia masih di peringkat 60 untuk minat bancanya, itu memprihatinkan, baik literasi dan sains. Karena dari mentri ke satu ke manteri yang lain, masih stagnan tingkat literasinya,” ungkap Fikri.
Pengelola PKBM Sakila Kerti, Dr Yusqon mengatakan, penyelanggara edukasi pendidikan masyarakat bersinergitas dengan Pemkot Tegal, DPR RI dan para pelaksana.
“Tadi disampaikan pak Fikri, bahwa penyelenggara pendidikan memang harus dilakukan untuk memberikan pemberdayaan dan pengembangan masyarakatnya. Disini pedaganga-pedagang di pantai (laut) yang semula tidak dipikirkan anak-anaknya tidak PAUD, sekarang bisa PAUD. Yang dulu anak-anaknya tidak lulus sekolah, sekarang bisa mengikuti Kejar paket A, B atau C di Sakila Kerti. Nanti ijzahnya juga resmi ada logo Garuda, jadi bukan kaleng-kaleng,” tegas Yusqon.