Kepala KPw BI Tegal M Taufik Amrozy (tengah) saat Konferensi Pers
PanturaNews (Tegal) – Pada perayaan Natal dan Tahun Baru, biasnya kebutuhan uang tunai meningkat. Untuk itu Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal telah mempersiapkan uang tunai sebesar Rp2,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang layak edar.
Kepala KPw BI Tegal M Taufik Amrozy pada Konferensi Pers mengatakan BI telah berkoordinasi dengan perbankan untuk membuka layanan penukaran uang baru khususnya uang pecahan kecil (UPK).
“Ada 73 titik penukaran uang baru tahun emisi 2016 dan 2022 di perbankan seluruh wilayah Eks-Karesidenan Pekalongan,” kata Taufik Amrozy di ruang B KPw BI Tegal, Kamis(22 Desember 2022.
Selain menyiapkan uang tunai, KPw BI Tegal juga berkoordinasi dengan BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) di wilayah Eks Karesidenan Pekalongan, yaitu PT Pejagan Pemalang Toll Road, PT Pemalang Batang Toll Road, dan PT Jasamarga Semarang Batang, untuk memastikan kelancaran transaksi di Gerbang Tol.
BUJT akan menyiagakan petugas tambahan selama periode Nataru untuk menghindari penumpukan mobil di pembayaran gerbang tol karena adanya permasalahan uang elektronik, seperti kurang saldo dan lain sebagainya.
Top up saldo uang elektronik juga dapat dilakukan melalui mobile banking atau e-commerce di handphone yang mendukung Near Field Communication (NFC), atau mengisi ulang di rest area.
Ditegaskan Taufik, bahwa KPw BI Tegal telah memastikan ketersediaan kartu di gerbang tol untuk mengatasi masalah bagi pengguna jalan tol yang belum memiliki uang elektronik atau kartu uang elektroniknya rusak. Pembayaran non tunai tidak hanya tersedia pada gerbang tol namun juga pada seluruh rest area di wilayah kerja KPwBI Tegal, yaitu 11 rest area yang telah menerapkan pembayaran menggunakan QRIS.
“Pengguna jalan tol periode Nataru ini tidak perlu khawatir kehabisan uang tunai ketika beristirahat di rest area,” kata Taufik.
Dijelaskan Taufik, dari data per tanggal 16 Desember 2022 menunjukkan bahwa merchant QRIS di Eks Karesidenan Pekalongan telah meningkat 2 kali lipat (102%) dari 168.441 merchant (per 31 Desember 2022) menjadi 325.945 merchant yang siap menerima pembayaran menggunakan QRIS.
Di sisi jumlah pengguna QRIS baru di Jawa Tengah, selama tahun 2022 juga telah bertambah 2.029.372 (data pada bulan Oktober 2022) sehingga menjadi 2.786.198. Hal tersebut menunjukkan penggunaan QRIS semakin sering dan meluas dikalangan masyarakat, terutama di Jawa Tengah.