PanturaNews (Brebes) - Akibat banjir yang melanda tiga kecamatan di wilayah Brebes bagian tengah dan utara, yakni di Kecamatan Jatibarang, Kecamatan Brebes dan Kecamatan Wanasari, sejak Sabtu kemarin, membuat ratusan hektare tanaman bawang merah terendam banjir.
Salah satunya di Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Banjir merendam lahan pertanian bawang merah di 7 desa. Di antaranya Desa Jagalempeni, Lengkong, Sisalam, Sidamulya Glonggong, Tanjungsari dan Desa Wanasari.
Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Juwari mengatakan, dari tujuh desa itu, ada 600 hektar yang terendam. Sekitar 60 persen sudah dipanen. Sedangkan 40 persen atau sekitar 200 hektar tidak bisa dipanen, karena sudah dua hari terendam.
Sejumlah desa di Kecamatan Wanasari yang tergenang, tidak hanya pemukiman warga, sekolah, pasar dan puskesmas. Namun, banjir juga merendam lahan pertanian bawang merah.
Menurut Juwari, banjir yang merendam lahan pertanian di 7 desa yang ada di Kecamatan Wanasari itu, mengakibatkan kerugian ratusan miliar.
“Kalau yang terendam itu sebagian memang sudah dipanen. Dari 7 desa itu ada total 600 hektar yang terendam. Sekitar 60 persen sudah dipanen. Sedangkan 40 persen atau sekitar 200 hektar tidak bisa dipanen karena sudah dua hari terendam,” ujar Juwari, Senin 21 November 2022.
Juwari menjelaskan, untuk biaya tanam bawang merah satu hektar kini mencapai Rp. 140 juta. Ini dikarenakan mahalnya harga pupuk dan benih.
“Padahal lahan tanaman bawang yang terendam sudah berusia lebih dari 50 hari dan sebentar lagi panen. Untuk panen satu hektarnya bisa memperoleh hasil hingga Rp 200 juta. Kalau total tujuh desa berarti total sekitar 400 miliar dalam hitungan kasar,” jelasnya.