Sabtu, 06/08/2022, 14:27:43
Canangkan Kawasan Buah dan Gizi Desa, Dewi Aryani: Ini Kongrit Bukan Sekedar Wacana
-LAPORAN SL. GAHARU

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Hj. Dewi Aryani mencanangkan Kawasan Buah dan Gizi Desa di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. (Foto: Dok/Tim DeAr)

PanturaNews (Tegal) - Untuk menekan tingginya angka stunting di Kabupaten Tegal, diperlukan membuat program yang revolusioner. Salah satunya dengan membangun Kawasan Buah dan Gizi Desa untuk pemenuhan nutrisi dan gizi ibu hamil, balita, manula dari keluarga tidak mampu, secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Hal itu dikatakan Anggota Komisi IX DPR RI, Dr. Hj. Dewi Aryani. M.Si saat pencanangan Kawasan Buah dan Gizi Desa di Desa Kedungkelor, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu 6 Agustus 2022.

"Dari kawasan buah desa ini, hasilnya untuk diberikan kepada warga yang tidak mampu, terutama ibu-ibu hamil, anak-anak balita dan para manula sehingga asupan gizi mereka bisa terpenuhi," tutur Dewi Aryani yang akrab disapa DeAr.

Politisi PDI Perjuangan dari Dapil Jawa Tengah IX (Kota/Kab. Tegal, Kab. Brebes) ini menegaskan, program ini untuk mencegah Stunting sejak dalam kandungan. Untuk itu, semua pihak harus gotong royong membangun kawasan buah, untuk mencukupi nutrisi ibu hamil, balita dari keluarga tidak mampu.

Selain menanam bibit pohon buah-buahan, Dewi Aryani yang didampingi Kepala Desa Kedungkelor dan Ketua DPC PDI Perjuangan, Rustoyo juga menebar ribuan bibit ikan Nila di kolam seluas sekitar 1 hektar. Perempuan Parlemen 3 Periode ini, juga dialog dengan kader dan warga.

Dijelaskan Dewi Aryani, pencanangan Kawasan Buah dan Gizi Desa Se Kabupaten Tegal digelar di Kedungkelor, karena desa ini dijadikan percontohan, desa pelopor untuk penanganan Stunting yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

"Desa Kedungkelor saya jadikan percontohan dan pelopor untuk desa-desa lainnya se Kabupaten Tegal," ujar Dewi Aryani.

Diharapkan Dewi Aryani, dengan pencanangan ini akan menjadi semangat seluruh elemen untuk penanganan Stunting. Dari data yang diperolehnya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, balita stunting saat ini hampir mencapai angka 10.500 anak. Sedangkan keluarga potensi Stunting mencapai angka lebih dari 135 ribu. 

"Jadi program kawasan buah desa ini bukan sekedar wacana, tapi kongkrit. Mudah-mudahan ini menjadi semangat kita semua, dan tekad PDI Perjuangan untuk selalu turun ke bawah, membantu dan memberikan solusi untuk rakyat," tandas Dewi Aryani.

Pada kesempatan itu, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal, Rustoyo mengatakan kita semua melihat fakta bahwa angka stunting sangat tinggi dan memprihatinkan. Untuk itu seluruh elemen partai dari daerah sampai pusat, bergerak masif membantu masyarakat.

"Kami bergerak masif membantu masyarakat, dengan tidak melihat perbedaan. Kami ingin menyatukan, maka satu komando yakni sebagaimana perintah dari DPP, kami turun, gotong royong membantu masyarakat, seperti yang dilakukan Ibu Dewi Aryani ini," terang Rustoyo.

Diberitakan sebelumnya, saat sosialisasi penanggulangan stunting, Dewi Aryani mendapatkan penjelasan dari Kepala Desa Kedungkelor mengenai perkembangan usaha di bidang pertanian mangga, dan saat ini Kedungkelor menjadi sentra mangga harum manis, bahkan hasilnya sudah bisa ekspor ke Singapore.

Karena keberhasilan itu, Dewi Aryani menunjuk Desa Kedungkelor menjadi salah satu desa percontohan program pembangunan kawasan buah dan gizi desa di wilayah pantura. 

"Program kawasan buah dan gizi ini sebagai bagian dari program penanggulangan stunting yang berkesinambungan," tutur Dewi Aryani.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita