Warga Desa Wangandalem membaur menjadi satu melakukan bersih bersih kawasan makam dan lingkungan desa pasca pilkades. (Foto : Takwo Heriyanto)
PanturaNews (Brebes) - Kendati sempat berseteru dan memanas antar pendukung dalam gelaran Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahap III Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang telah usai berlangsung, namun akhirnya warga yang beda pilihan akhirnya bisa hidup rukun dan bersatu kembali.
Setidaknya itu terjadi di Desa Wangandalem, Kecamatan Brebes. Lantas, apa yang membuat warga kembali hidup berdampingan dengan penuh kekeluargaan, bahkan dilakukan dengan suasana keakraban.
Pasca pelaksanaan pilkades, para pendukung tiap calon Kades Wangandalem yang diikuti oleh dua calon kades, menggelar kerja bakti secara gotong royong, Rabu, 25 Mei 2022.
Kegiatan kerja bakti ini diikuti para pendukung dari kubu Siswondo dan Ma’mur Rosyidi. Mereka membaur menjadi satu melakukan bersih bersih kawasan makam dan lingkungan desa.
Tidak tampak perasaan canggung saat mereka bahu membahu membersihkan lingkungan. Untuk memperkuat tali paseduluran, pada akhir acara, mereka makan nasi bungkus bersama.
Siswondo, calon kades Wangandalem terpilih mengatakan, sebelumnya perseteruan antar pendukung masih terlihat, meski pilkades telah usai. Bahkan, ada pula yang sepertinya antar pendukung tidak saling sapa, padahal tinggal dalam satu RT.
“Tapi dengan adanya kerja bakti gotong royong ini, sehingga tali persaudaraan yang sempat terpecah saat pilkades, sekarang kembali hidup rukun,” ujar Siswondo.
Sementara, Sunoto (61) salah satu warga pendukung Ma’mur, calon gagal mengaku, dirinya sempat bersitegang dengan kerabat gara gara beda pilihan. Namun melalui kegiatan ini, semua perselisihan sudah mencair.
“Memang kalau ada pilkades ya seperti itu. Antar pendukung saling bermusuhan. Malahan dengan saudara kerabat juga musuhan. Tapi sepertinya itu sudah berakhir, buktinya mereka pada datang kerja bhakti,” ujar Sunoto.