Bupati Indramayu, Nina Agustina bersama pejabat lainnya melakukan panen raya varietas padi Cisantana di Desa Kedungdawa, Kecamatan Gabuswetan. (Foto: Dok)
PanturaNews (Indramayu) - Bupati Indramayu, Nina Agustina Da’i Bachtiar melakukan panen raya varietas padi Cisantana di Desa Kedungdawa, Kecamatan Gabuswetan, Kabupaten Indramayu, Sabtu 11 September 2021.
Menurut Nina, Pemerintah Kabupaten Indramayu akan senantiasa membantu kesejahteraan petani dalam menopang produksi padi. Hal itu dilakukan agar petani sejahtera, seperti petani di wilayah Kecamatan Gabuswetan.
“Tadi ada dua catatan. Pertama masalah Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan kedua masalah jalan. Kalau jalan sudah menjadi pekerjaan rumah (PR). Insya Allah menjadi catatan buat kita, akan dibenahi satu persatu,” kata Nina.
Bupati Indramayu mengaku bersyukur dapat kembali berkumpul dan mengunjungi masyarakat. Desa Kedungdawa dalam kegiatan panen raya padi yang sudah lama dinantikan masyarakat setempat.
Dijelaskan Nina, terkait bantuan Alsintan juga sudah menjadi prioritas utama pemerintah, dalam hal ini langkah-langkah kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Alhamdulillah pada saat April - Mei 2021 bertepatan dengan kedatangan Bapak Presiden Jokowi ke Indramayu, memberikan traktor, pompa air. Jadi Insya Allah yang lainnya nanti akan bisa dibantu,” ujarnya.
Menurut Nina, selain dua catatan tersebut, Pemkab Indramayu dalam mempertahankan predikat Indramayu sebagai lumbung padi nasional, secara bertahap tengah memperbaiki masalah irigasi pengairan yang mencakup lahan persawahan di 31 kecamatan se-Kabupaten Indramayu.
“Terpenting saat ini kita berusaha pertahankan predikat itu. Yang namanya lumbung pangan, ya kita Indramayu. Semoga semuanya bisa terealisasi,” tutur Nina.
Sementara Kepala Dinas Pertanian (Distan) Indramayu, Takmid menjelaskan, varietas padi Cisantana atau Sintanur memiliki ciri nasi yang pulen dan bisa menghasilkan bobot gabah mencapai 6 ton per hektar.
“Varietas padi Cisantana semacam Sintanur, memang memiliki ciri beras yang pulen dan setiap panen bobotnya mencapai 6 ton per hektar. Varietas ini sebetulnya sudah banyak dipakai petani, tapi sekarang sudah mulai tergeser dengan menggunakan varietas-varietas padi yang baru,” pungkasnya.