Mahasiswa melakukan kegiatan penelitian yang mengangkat tema Ekspedisi Kampung Budaya Jalawastu di Desa Ciseureuh. (Foto: Dok/Takwo Heryanto)
PanturaNews (Brebes) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM STAI Brebes), Jawa Tengah, mengadakan kegiatan gerakan literasi bersinergi. Yakni dengan Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Agama Islam Brebes, Senin 11 Januari 2021.
Kegiatan yang mengangkat tema Ekspedisi Kampung Budaya Jalawastu, ini digelar di Desa Ciseureuh, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes.
Ketua LPPM STAI Brebes, Dra. Hj. Roisah. M. Pd mengatakan, kegiatan ini di ikuti oleh 20 nahasiswa/i STAI dari berbagai jurusan. Dimana 2 divisi di BEM, ada divisi sosial budaya perpusat pada riset, serta divisi pendidikan pada pengabdian masyarakat.
Kegiatan penelitian itu, katanya, perlu di kembangkan terus untuk membantu pemecahan masalah masalah yang ada di Kabupaten Brebes.
"Tujuannya adalah guna menuju masyarakat Brebes yang sejahtera, berkeadilan di segala bidang. Terutama Sosial Budaya, Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan, serta meningkatkan kepedulian desa terpencil dan membuka mata di dunia luar," ujar Roisah.
Dalam pengabdian ini juga mahasiswa/i STAI Brebes mengadakan pengabdian di SD Negeri Cisereuh 2 dan di sambut baik oleh Kepala Sekolah Dastam, S.Pd. Yang bersangkutan dan seluruh dewan guru sangat senang sekali, semoga ada tindak lanjut dari penelitian ini.
Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengungkap sejarah tersembunyi dari kampung Jalawastu.
"Jangan sampai pemuda sekarang lupa akan sejarah tanah kelahiran nya sendiri," timpal Dodi Ketua BEM STAI Brebes dan Penerima Bantuan/ Beasiswa dari Forum Guru Besar Dan Dosen Putera Puteri Brebes.
Sementara itu, Sesepuh Pemangku Adat Jalawastu, Mbah Karsono mengatakan, dalam menjalani hidup harus hati hati.
"Jagalah alam ini, jangan menyakiti. Apalagi sampai membunuh sesama makhluk hidup. Kita harus merawat tempat ngasa dan pesarean gedong kampung Jalawastu ini. Pertahankan adat yang sudah lama di pegang teguh oleh leluhur terdahulu," pesan Mbah Karsono dan Sesepuh Pemangku Adat Jalawastu.
Diceritakannya, asal mula Kampung Jalawastu, bahwa ada seorang yang sedang mencari ikan di sungai menggunakan jala. Kemudian setelah menjala, penjala itu beristirahat dan menjemur jalanya di atas batu. Selanjutnya, daerah itu di sebut jala watu, dan seiring berjalan nya waktu di sebut Jalawastu.