Selasa, 06/12/2016, 04:54:20
Baru Tiga Bulan, Talud Jembatan Kembali Ambrol
-Laporan Zaenal Muttaqin

Talud pengaman jalan dan jembatan Cihaur Desa Cibentang, Bantarkawung, ambrol akibat arus deras sungai (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Baru tiga bulan dibangun, talud pengaman jembatan Cihaur di Dukuh Cimerak, Desa Cibentang, Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali ambrol diterjang arus deras sungai menyusul hujan deras.

Talud ambrol mengakibatkan badan jalan kabupaten ruas Buaran-Banjarsari tersebut juga ambrol pada bagian opritnya dan badan jalan tinggal separuh. Sementara kondisi jembatan terancam keselamatannya.

Kepala Desa Cibentang, Nafsin mengatakan, talud dan oprit jembatan ambrol pada Senin 05 Desember 2016 sore setelah hujan lebat yang mengakibatkan arus sungai Cihaur tersebut deras. Talud dan oprit ambrol sepanjang 24 meter dan bangunan talud tersisa enam meter dalam kondisi retak-retak.

"Ambrol kemarin sore setelah hujan dan arus sungai cukup deras," katanya kepada wartawan, Selasa 06 Desember 2016.

Menurutnya, talud setinggi satu hingga tiga meter yang ambrol tersebut baru selesai dibangun pada Agustus, atau tiga bulan lalu. Dibangun oleh rekanan dengan anggaran penanganan bencana alam sebesar Rp 200 juta.

"Baru dibangun tiga bulan lalu dengan anggaran Rp 200 juta," kata Nafsin.

Bangunan talud yang ambrol nampak terbuat dari pasangan batu bulat. Sementara batu belah nampak dipasang pada bagian luar yang nampak.

Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes, Hasan Mudofar dan Kabid Rekonturksi, Sujito melakukan pengecekan ke lokasi bencana. Untuk penanganan akan dilakukan normalisasi alur sungai dengan alat berat.

"Sore ini alat berat akan sampai ke lokasi ini untuk melakukan normalisasi alur seungai," kata Sujito.

Kondisi jalan di bagian oprit jembatan ambrol sekitar dua meter dan masih tersisa tiga meter. Kendaraan roda dua masih dapat melintas, sementara roda empat harus hati-hati.

"Penanganan harus segera untuk menyelematkan jembatan," kata Sujito.

Selain alur sungai dinormalisasi, juga akan dipasang kawat bronjong diisi batu untuk pengaman. Jika masih kurang akan ditambah karung yang diisi material untuk memperkuat lagi.

"Matras atau bronjong akan didatangkan oleh BPBD, untuk penanganan darurat," tandas Sujito.

 

 


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita