Kunjungi Balita Suka Makan Tanah, Dewi Aryani: Pemkot Harus Lebih Peka
LAPORAN SL. GAHARU
Selasa, 14/09/2021, 14:43:59 WIB

Anggota DPR RI Komisi IX, Dr. Hj. Dewi Aryani mengunjungi dan memberi bantuan kepada balita yang suka makan tanah di Jalan Metro, Gang Kresna RT 03 RW I Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. (Foto: Dok/Tim DeAr)

Saat hamil memang ibunya gemuk, tetapi karena terkontaminasi maka terjadi proses kehamilan yang tidak normal...

PanturaNews (Tegal) - Selain kemiskinan, faktor lain juga menjadi pemicu anak yang lahir mengalami mall nutrisi. Ini terjadi pada balita berusia tiga tahun ‎di Kota Tegal, Jawa Tengah, Vero Fernanda yang biasa dipanggil Nando.

Hal itu dikatakan Anggota DPR RI Komisi IX, Dr. Hj. Dewi Aryani, M.Si saat berkunjung dan memberi bantuan ke rumah Nando di Jalan Metro, Gang Kresna RT 03 RW I Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Selasa 14 September 2021 siang.

Diketahui, Vero Fernanda, ‎anak pasangan suami istri Carmo (50) dan Umrotun Khasanah (41) sudah setahun lebih memiliki kebiasaan memakan tanah dan benda-benda lainnya yang tak layak dimakan.

“Selain mall nutrisi, rumahnya juga sebagai gudang menyimpan barang-barang bekas elektonik yang saya lihat itu masuk ke dalam limbah B3,” ujar Dewi Aryani yang akrab disapa DeAr.

Menurut Politisi PDI Perjuangan ini, elektronik itu komponenya tidak semua padat, ada juga bahan-bahan cair. Itu sangat berbahaya kalau tinggal dalam satu rumah yang juga menjadi gudang barang-barang bekas.

Saat hamil, kata Dewi, memang ibunya gemuk, tetapi karena terkontaminasi maka terjadi proses kehamilan yang tidak normal. Selain itu, juga kurang gizi karena kondisi rumahnya juga sangat memprihatinkan.

"Jadi kondisi rumahnya memang cukup memprihatinkan. Sanitasinya tidak ada, dapurnya juga masih pakai kayu," tandas perempuan parlemen dari Dapil Jawa Tengan IX yang meliputi Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes dan Kota Tegal.

Kemudian kenapa keluarga Carmo-Umrotun ini belum mendapatkan bantuan sosial (Bansos)? Karena, dari data yang didapat Dewi Aryani, ternyata orang tua Nando alaman KTP dan KK-nya belum sesuai dengan tempat tinggalnya sekarang ini.

“Jadi kita sarankan untuk mengurus dulu KTP dan KK yang lengkap. Nanto saya akan minta bantuan kepada Ketua DPRD Kota Tegal, Kusnendro untuk membantu mengurusnya,” tutur Dewi Aryani.

Kelengkapan administrasi kependudukan ini, lanjut Dewi Aryani, supaya mereka yang masuk dalam katagori keluarga miskin ini, mendapatkan bantuan-bantuan sosial.

Pada kesempatan itu, Dewi Aryani juga mengingatkan kepada Pemkot Tegal untuk lebih intensif melakukan pengawasan daerah-daerah kumuh untuk dilakukan pendataan. Kemudian dilakukan gotong royong membersihkannya, sekaligus pendataan KTP dan KK yang tidak sesuai atau belum punya.

"Kalau belum maka bisa diurus agar mereka bisa mendapatkan bantuan-bantuan sosial," ujarnya.

Peran walikota, para camat, lurah juga harus turun ke bawah. Jangan sampai mereka yang tinggal di lingkungan mereka tidak terdeteksi. Jadi kepekaan dari pemerintah daerah dan semua elemen sangat diperlukan dalam kondisi seperti ini.

"Jadi ini kepekaan dari Pemkot dan semua pihak diperlukan dalam situasi ini agar bisa membantu warga yang mengalami persoalan seperti ini," tegas Dewi Aryani.

Diberitakan sebelumnya, balita berusia tiga tahun ‎di Kota Tegal, memiliki kebiasaan yang membuat miris. Balita bernama Vero Fernanda anak pasangan suami istri Carmo dan Umrotun Khasanah itu gemar memakan tanah.

Menurut Umrotun, sejak mulai bisa jalan sudah makan tanah sama pecahan-pecahan tembok. Pertama kali mengetahui kebiasaan tersebut saat Nando sedang bermain di dalam rumah. Ketika itu, Nando didapati sedang mengorek-ngorek dan memakan puing tembok rumah yang sudah ambrol.