 |
 |
|
|
|
|
SEPERTI yang sudah kita ketahui Sapardi Djoko Damono atau yang lebih dikenal dengan nama Pak Sapardi adalah sastrawan Indonesia yang karya-karyanya banyak dikagumi.
Puisi-puisi karya beliau banyak digunakan untuk menyatakan cinta mereka, salah satunya puisi Aku Ingin Mencintaumu dengan Sederhana, dan masih banyak lagi puisi-pusi cinta lainnya karya beliau.
Selain itu, dalam karier di bidang tulis-menulis ia telah menerima tujuh life-time achievement awards dari berbagai lembaga dalam dan luar negeri antara lain Akademi Jakarta, Universitas Indonesia, Mayarakat Sastra Asia Tenggara, Freedom Institute, dan Ubud Writers and Readers Festival. Pak Sapardi sendiri lahir di Solo.
Pernah mengajar di berbagai universitas di Jawa Timur dan Jawa tengah sebelum akhirnya memutuskan untuk menetap di Jakarta, menjadi guru besar dan pernah menjabat sebagai Dekan di Fakultas Ilmu-Pengetahuan Budaya (Fakultas Sastra) IU sampai pensiun. Buku-buku beliau terkait puisi, fiksim dan esainya diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.
Sejumlah terjemahannya dari khazanah sastra dunia antara lain The Old Man and the Sea (Ernest Hemingway), The Grapes of Wrath (John Steinbeck), Murder in The Cathedral ( drama puisi T.S. Eliot), The Prophet (Kahlil Gibran), Mourning Becomes Electra (tiga drama Eugene O’Neill), dan Daisy Miller (Henry James) diterbitkan oleh Yayasan Obor, KPG, editum, Pustaka Jaya, dan Bentang Mizan.
Kemudian, salah satu sastrawan yang berduet dengan Pak Sapardi dalam buku Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang adalah Rintik Sedu yang bernama asli Nadhifa Allya Tsana. Rintik Sedu bisa dikata cukup aktif di sosial media khususnya instagram, dengan mengupload kata-kata motivasi dan puisi yang ia punya, ia juga aktif membuat podcast di Spotify. Sudah banyak buku yang ia lahirnya salah satunya serial Geez & Ann.
Buku Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang merupakan buku puisi karya Sapardi Djoko Damono yang bekerja sama dengan Rintik Sedu. Menampilkan bait-bait puisi yang estetik dan penuh makna. Membawa kita untuk menghayati isi buku dan perasaan yang dituangkan oleh sang penulis.
Selain itu, buku Masih Ingatkah kau Jalan Pulang dengan cover warna abu-abu dan kemasan yang cantik membuat pembaca semakin tertarik dengan buku kumpulan puisi. Kemudian, penulisan puisi yang ditulis tanpa judul mengajak kita untuk menebak seperti apa cerita dalam bait-bait puisi ini. Dan terakhir, dalam buku Masih Ingatkah kau Jalan Pulang juga memperlihatkan gambar penuh makna di setiap awal puisi baru, seperti menandakan gambaran dari pusi yang akan diperlihatkan.
Kurang cocok bila dikonsumsi bagi orang-orang yang lebih suka dengan bacaan ringan tanpa perlu mendalami sebuah kata, sebab dalam buku Masih Ingatkah Kau jalan Pulang penuh dengan kalimat-kalimat majas yang mengharuskan kita sebagai pembaca menduga-duga seperti apa jalan cerita yang dibawa.
Buku Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang sangat cocok dibaca bila kita sedang bersantai dan ingin mengetahui makna hidup.
(Kholifah Indra Rodiyana adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tinggal di Dukuh Glempang RT/RW 08/02 Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes. E-mail: kholifahindra830@gmail.com)
