Pasca Banjir, Sampah di Aliran Sungai Dibersihkan
LAPORAN TAKWO HERIYANTO
Rabu, 14/02/2018, 06:44:55 WIB

Personil gabungan membersihkan sampah yang menumpuk di daerah aliran sungai (Foto: Takwo Heriyanto)

PanturaNews (Brebes) - Pasca banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Brebes pada 12 Februari 2018 lalu, beberapa desa terdampak masih menyisakan genangan air dari luapan Sungai Pemali, Rabu 14 Februari 2018.

Dari pantuan, untuk desa yang belum kering total, diantaranya adalah Desa Krasak dan Kaligangsa, Kecamatan Brebes. Dimana, ketinggian air bervariasi antara 20 sampai dengan 50 ditempat yang terendah.

Terklait hal itu, personel gabungan kurang lebih sebanyak 500 orang yang terdiri TNI anggota Kodim 0713/Brebes, yang diperkuat BKO dari Yonif 407/Phadma Kusuma menggelar karya bhakti TNI.

Yakni dengan melakukan pembersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sigeleng dari sampah, enceng gondok serta tambak udang liar warga. Pembersihan dibantu juga dari anggota Polres Brebes, relawan BPBD Brebes, anggota Linmas dan Satpol PP Brebes.

Selain itu, juga dari relawan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes serta dibantu warga masyarakat sekitar di sepanjang aliran sungai Sigeleng Desa Randusanga Kulon Kecamatan Brebes yang dimulai Pukul 08.00 sampai dengan 12.00 WIB.

Memimpin langsung karya bhakti penanganan banjir dilapangan antara lain Dandim 0713/Brebes Letkol Inf. Ahmad Hadi Hariono, Kapolres Brebes AKBP Sugiarto, SH. SIK. Msi.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Sampah Kabupaten Brebes Drs. Edi Kusmanto, Msi, Kasatpol PP Brebes Drs. Budi Darmawan, Msi, Danramil 01/Brebes Kapten Inf. Nurhadi, Danton Pimu Yonif 407/PK Lettu Inf. M. Toha serta Kabid Kewaspadaan BPBD Brebes Prabowo, juga turut serta dalam karya bhakti penanganan banjir tersebut.

Menurut Dandim Brebes, Letkol Hadi , sasaran pokok karya bhakti penanganan banjir ini adalah membersihkan saluran irigasi Sungai Sigeleng dari sampah dan tanaman enceng gondok.

Langkah itu mutlak diambil guna menghantarkan air banjir kemarin ke muara Pantai Randusanga Kulon. Harapanya adalah banjir yang masih menggenangi warga di beberapa desa di Kecamatan Brebes Kota segera surut. Sehingga warga dapat segera kembali kerumah dan mulai membersihkan lumpur maupun sampah.

"Kami juga mengangkat bambu maupun jaring tambak udang liar di dalam saluran irigasi Sigeleng. Saya himbau kepada warga untuk tidak memelihara udang di saluran irigasi karena jaring dan patok tambak dari bambu maupun kayu dapat menimbulkan penumpukan sampah dan enceng gondok, sehingga tidak lancar ke laut.

Perlu menimbulkan kesadaran para warga khususnya di Desa Terlangu, Kecamatan Brebes agar tidak membuat Sodetan-sodetan liar di sepanjang Tanggul Sungai Pemali,” terangnya.

Sementara, lanjut dia, untuk sasaran karya bhakti yang kedua adalah peninggian tanggul Sungai Pemali di beberapa titik luapan air kemarin di Desa Terlangu, yang juga  tergerus akibat banjir.

Yakni dengan dibantu bersama warga dan seluruh elemen masyarakat Brebes dengan menggunakan karung berisikan tanah, batu maupun pasir. Dengan langkah-langkah sepele ini diharapkan tanggul akan siap menahan air kiriman dari hulu.

"Jika hujan tiba dan saluran irigasi dapat mengalirkan air secara maksimal, sehingga Brebes Kota diharapkan terhindar dari banjir seperti kemarin,” pungkasnya.

Sementara menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Brebes, Drs. Edi Kusmanto mengungkapkan , dengan dilaksanakanya karya bhakti massal di sepanjang Sungai Sigeleng diharapkan dapat memperlancar pengeringan air di Brebes Kota.

Kegiatan seperti itu sangat perlu dilakukan secara terpadu dan kontinyu dengan seluruh elemen atau instansi terkait guna mencegah bahaya banjir kembali. Kedepan perlu adanya sosialisasi kepada warga sepanjang Sigeleng agar ikut menjaga dan merawat sungai serta tidak membuat tambak udang di DAS Sigeleng.

"Maraknya tanggul sungai yang jebol, maka akan kami segera lakukan kordinasi dengan pihak terkait agar sepanjang bantaran sungai ditanami dengan tanaman keras guna menahan tanggul agar tidak longsor,” pungkasnya.