Awas, Berita Hoax dan Kampanye Hitam Dipantau
LAPORAN JOHARI
Kamis, 11/01/2018, 10:18:38 WIB

Kapolres memantau Kinerja Tim Cyber Patrol (Foto: Johari)

PanturaNews (Tegal) - Siapa yang menyebar berita hoax, ujaran kebencian dan Black Campaign (kampanye hitam) di media sosial (Medsos) yang berpotensi  mengganggu kondusifitas Pemilu Walikota dan Pilgub Jawa Tengah, akan berurusan dengan polisi.

Pasalnya, Polres Tegal Kota, Jawa Tengah, telah membentuk Tim Cyber Patrol, yang bertugas memonitor dan memantau aktifitas konten-konten di Medsos seperti Facebook (FB), WA, Instagram dan sebagainya.

“Kita sudah bentuk tim yang akan memantau akun dan komentar di medsos untuk antisipasi tindak pidana di sana. Jika diketahuai ada konten yang bernada negatif ataupun Black Campaign, maka akan langsung diberi peringatan,” kata Kapolres Tegal Kota, AKBP Jon Wesly Arianto,SIK, Rabu 10 Januari 2018.

Kapolres menjelaskan tim yang diawaki 12 personel terdiri dari 10 Bintara dan 2 Perwira ini sudah dilatih untuk menyelesaikan permasalahan itu dan menindaklanjuti jika terdapat oknum yang menyebarkan isu tidak benar. Pihaknya tidak ingin berita tidak benar bergulir menjadi bola liar dan dikonsumsi mentah-mentah oleh masyarakat.

“Personil Tim Cyber Patrol sudah terlatih di bidang IT,” tegas JeWe panggilan Jon Wesly Arianto.

Menurutnya. bila ditemukan ada akun yang membuat konten negatif, pertama akan diberikan himbauan dalam bentuk konten positif dan meluruskan pemberitaan tersebut. Namun bila tetap tidak di indahkan, maka akan  diproses, baik dengan UU ITE maupun Undang-undang Pilkada sendiri.

”Kita lakukan upaya Preventif terlebih dulu, jika masih membuat konten dan berita lainnya seperti menjelekan, menghasut atau mengadu domba tentunya akan berhadapan dengan Hukum,” ujarnya.

Lebih lanjut kata JeWe, Black Campaingn bermacam-macam, mulai dari berita bohong, fitnah ataupun ujaran kebencian  yang tidak sesuai fakta, yang tujuannya agar masyarakat tidak suka atau memilih salah satu pasangan calon tertentu. “Sudah jelas akan kami tindak tegas,”  imbuh JeWe.

Semua itu untuk menghindari adanya provokasi yang akan mengancam penyelenggaraan Pilkada pemilihan walikota dan gubernur.  “Kepada masyarakat kita himbau agar tidak terpancing dengan isu-isu atau berita yang tidak benar,” tegasnya.