Kamis, 17/09/2020, 05:58:31
BPSMP Sangiran Sosialisasikan Temuan Fosil Purba Bumiayu
LAPORAN ZAENAL MUTTAQIEN

Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menggelar sosialisasi dan penyebarluasan informasi penanganan temuan fosil purbakala. Salah pelestari fosil purbakala memberikan paparan (Foto: Zaenal Muttaqin)

PanturaNews (Brebes) - Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menggelar sosialisasi dan penyebarluasan informasi penanganan temuan fosil purbakala di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu 16 September 2020. Kegiatan dilakukan di Aula Kantor Kecamatan Bumiayu.

Puluhan peserta hadir di kegiatan tersebut, yang terdiri dari tim Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Brebes, Para Pelestari Museum Mini Bumiayu-Tonjong (Buton), serta Camat Bumiayu.

Kepala BPSMP Sangiran Iskandar Mulia Siregar mengatakan, kegiatan dilakukan untuk lebih mengenalkan fosil ke masyarakat luas dan mengajak untuk bersama-sama untuk melestarikan fosil kepurbakalaan Bumiayu.

"Intinya untuk lebih mengenalkan bahwa di Brebes bagian selatan ada fosil manusia purba. Usianya lebih tua dari Sangiran," katanya.

Menurutnya, fosil manusia purba yang ditemukan yakni tulang paha, rahang, serta akar gigi manusia purba (Homo erectus). Di mana fosil manusia purba tersebut diperkirakan 300 ribu tahun lebih tua dari yang ada di Sangiran.

"Sebagaimana yang disampaikan Profesor Harry Widianto senior saya, usianya diperkirakan 1,8 juta tahun," ungkap dia.

Ia pun melihat wilayah Bumiayu dan sekitarnya memiliki potensi pengetahuan kepurbakalaan yang besar. Hal tersebut dapat menjadi sumbangsih bagi pengetahuan kedepannya.

"Harapannya Pemda dapat memaksimalkan dan jeli melihat potensi ini," katanya.

Kepala Dinbudpar Kabupaten Brebes Diding Setyadi mengatakan, sangat mengapresiasi seluruh pihak khususnya pelestari. Berkat peran besar pelestari, dapat menemukan fosil manusia tertua se-Indonesia.

"Saya secara pribadi apresiasi dan berterima kasih peran besar mereka," ujarnya.

Diding menambahkan, perkembangan pembangunan fisik Museum Purbakala di 2020 dalam tahap kajian. Yakni kajian studi kelayakan tanah.

"Tanah milik pemerintah desa untuk lahan pembangungan museum. Kita sedang proses bentuk kerjasama dengan Pemda. Konsultan juga sudah kita datangkan," jelasnya.

Diharapkan setelah kajian kelayakan akan berlanjut ke pembangunan fisik. Rencananya pembangunan akan dimulai pada tahun 2021 kedepan.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita