Kamis, 25/06/2020, 16:56:09
Kedatangan Santri Ponpes El Bayan Melalui Protokol Kesehatan Ketat
Laporan Tim PanturaNews

Santri Ponpes El-Bayan Bendasari, Kecamatan, Cilacap yang berdatangan menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum masuk ke pondok. (Foto: Dok/Siti Zulaeka)

PanturaNews (Cilacap) - Para santri Pondok Pesantren (Ponpes) El-Bayan Bendasari, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai berdatangan. Sejak wabah Covid-19 mulai Maret hingga saat ini, tidak ada kegiatan belajar.  

Sambil menunggu Instruksi Pemerintah dan keadaan New Normal, Ponpes El-Bayan kembali mendatangkan santri, namun dengan kesiapan protokol kesehatan yang ketat. Artanya pondok pesantren mulai menjalani aktifitas dengan normal.

“Kami melakukan kesiapan protokol kesehatan kepada santri yang datang,” kata pengasuh pondok pesantren El-Bayan, KH. Imam Subky Najmuddin, kemarin.

Menurutnya, sistem pembelajaran yang ada di ponpes berbeda dengan pendidikan formal. Pendidikan formal bisa dilakukan menggunakan sistem daring. Sedangkan di pondok tentu tidak bisa, karena pembelajarannya memaknai kitab kuning dengan khas pegonnya.

“Untuk kesiapan, para pengurus membentuk satuan tugas (Satgas) untuk memberikan keamanan terhadap santri yang baru datang. Satgas bekerja sama dengan pemerintah desa, Polsek, Polres dan puskesmas,” jelas KH. Imam Subky Najmuddin.

Sementara Lurah atau Ketua Santri Putri Ponpes El-Bayan Bendasari, Lutfiatus Zakiah akan selalu memperketat protokol kesehatan protokol kesehatan. Setiap santri yang datang, harus melalui pemeriksaan kesehatan Satgas yang sudah dibentuk.

"Santri yang baru datang akan di cek suhunya. Termasuk cek barang bawaanya serta surat-surat kesehatan yang sudah disiapkan dari rumah," tutur Lutfiatus Zakiah.

Hal senada juga dikatakan Wakil Lurah/Ketua Santri Putra, Muhamad Khoeruman bahwa kedatangan santri dengan jumlah kurang lebih 800, akan dibuat menjadi enam tahap.

“Tahap pertama sudah berjalan lancar yang dimulai dari 24 Juni 2020, dan tahap selanjutnya dua minggu setelah tahap 1 selesai,” ujarnya.

Ditanbahkan Muhamad Khoeruman, setiap tahap tersedia 180 santri dengan pembagian 60 santri putra dan 120 santri putri. “Pembagian tersebut dilakukan agar kita tetap memerhatikan protokol kesehatan, dan aktivitas santri berjalan dengan normal,” pungkasnya.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita