Nenek Riwen meminta uang kepada Camat Tegal Selatan Rp 5 ribu, namun respon camat memberi Rp 50 ribu. (Foto: Nino)
PanturaNews (Tegal) - Rasa kaget Camat Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, Budi Saptaji saat tiba-tiba dimintai uang oleh seorang nenek bernama Riwen (85), warga Jalan Ir H Juanda RT 01 RW 03 Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah.
Saat itu di Kantor Kelurahan Kalinyamat Wetan, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jumat 14 Februari 2020, Nenek Riwen sedang menunggu persiapan proses potretan dan pengambilan sidik jari untuk pembuatan e-KTP oleh petugas Disdukcapil.
Nenek Riwen sambil memegang alat bantu jalan dari bambu, duduk di beranda Pendopo Keluarahan. Tak lama kemudian Camat Tegal Selatan, Budi Saptaji menghampiri dan duduk mendampingi nenek Riwen.
"Berarti Simbah ngalami jaman perang nggih?," tanya Budi.
“Ya nggéh... Tapi pan mangkat perang mboten angsal jaleré (Ya iya... Tapi saat mau berangkat tidak boleh suaminya)," jawab nenek Riwen.
Rupanya nenek Riwen dibisiki oleh Pendamping Lanjut Usia Terlantar (PLUT) Dinas Sosial Kota Tegal, Siti Nurlaela, bahwa yang mengajak bicara adalah Pak Camat Tegal Selatan, Budi Saptaji.
Mendengar bahwa itu Camat Tegal Selatan, spontan Nenek Riwen meminta uang kepada Budi Saptaji.
"Njaluk duité oh... Limang éwu baé (Minta uangnya dong, lima ribu saja)," pinta nenek Riwen.
Spontan Budi merogoh kantong celana training, dan mengambil uang Rp 50.000 lalu diserahkan ke nenek Riwen.
"Niki sanes limang éwu, tapi tak sukani séket éwu (Ini bukan lima ribu tapi tak kasih lima puluh ribu). Dan ini Rp 40 ribu untuk bayar ongkos becak," tutur Budi.
Senyuman nenek Riwen menambah guratan keriput pipi nenek 85 tahun makin terlihat jelas. "Camaté ngganteng, maturnuwun (Camatnya ganteng, terimakasih) Pak Camat," kata nenek Riwen.
Melihar komunikasi Camat Tegal Selatan dengan nenek Riwen, suasanapun jadi Ger... Nama nenek Riwen sudah masuk data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 2019, tapi belum dapat Bantuan Sosial (Bansos) karena terkendala administrasi kependudukan belum punya e-KTP.
"Untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah harus punya administrasi kependudukan, jadi kita laporkan ke Disdukcapil untuk jemput bola melakukan perekaman e-KTP terhadap nenek Riwen, agar bisa dapat bantuan dari Pemerintah," kata PLUT Dinas Sosial Kota Tegal, Siti Nurlaela.