Jumat, 24/01/2020, 19:40:46
Tiga Perempuan Tinggal di Satu Ruangan 3x4 Meter Tanpa Jamban
LAPORAN NINO MOEBI

Karsinah, Chaeriah dan Novi Kristiani tinggal di satu ruangan berukuran 3x4 meter dan tanpa jamban. Untuk masuk ke lokasi rumahnya saja sulit, karena harus melalui gang sempit diatas saluran got. (Foto-Foto: Nino)

PanturaNews (Tegal) - Tiga orang perempuan warga RT: 03 RW: 9 Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah, masing-masing Karsinah (70), Chaeriah (55) dan Novi Kristiani (28) tinggal di satu ruangan berukuran 3x4 meter dan tanpa jamban.

Akses untuk bisa masuk ke tempat tinggal mereka, cukup merepotkan dan harus ekstra hati-hati, karena jalan yang dilalui merupakan saluran yang hanya ditutup menggunakan bambu dan kayu bekas yang sudah lapuk.

Untuk menutup kebutuhan hidup, kesehariannya Karsinah dan Chaeriyah (adiknya, keduanya berstatus janda) menjadi buruh cuci pakian, itupun tidak rutin. Sedangkan Novi Kristiani (putri dari Chaeriyah) hanya bisa membantu sekedarnya dan banyak berada di rumah.

"Sambil menunjukan kartu, saya bertiga sudah dapat bantuan kesehatan dari pemerintah berupa JKN. Tapi, saya butuh bantuan untuk pijakan kaki agar kalau lewat tidak selalu terperosok ke saluran air," pinta Chaeriyah, Jumat 24 Januari 2020.

Ketua RT: 03 RW: 9 Kelurahan Randugunting, Tegal Selatan, Kota Tegal, Kaslim membenarkan kondisi tempat tinggal tiga perempuan warganya yang memprihatinkan.

"Melihat kondisi warga seperti itu saya prihatin. Tiga perempuan menempati ruang 3x4 meter, tidak ada jamban, akses untuk masuk saja susah karena diatas saluran yang ditutup menggunakan bambu dan kayu bekas. Pernah saya usulkan ke Kelurahan Randugunting agar dapat bantuan fisik dari Pemerintah Kota Tegal melalui Musrenbang setahun lalu, tetapi hingga saat ini tidak ada kabar beritanya," kata Kaslim.

Camat Tegal Selatan, Kota Tegal, Budi Saptaji, S.STP M.Si saat meninjau lokasi menyampaikan prihatin melihat kondisi warganya masih ada yang serba kekurangan.

"Melihat kondisi seperti itu, untuk diajukan RTLH juga tidak mungkin karena terbentur dengan aturan. Kita harus melihat sisi kemanusiaan, butuh empati dari seluruh komponen yang ada. Dari mulai keluarga itu sendiri, lingkungan sekitar dan masyarakat," kata Budi.

Budi mendesak secepatnya akan menggalang dana untuk membantu mereka, paling tidak untuk membuatkan akses jalan dan jamban buat mereka bertiga.

"Ya, kita mesti lebih peka dan meningkatkan kepedulian kita terhadap kondisi masyarakat miskin dan tidak mampu yang ada di sekitar kita. Banyak dari mereka yang ternyata tidak tercover mendapatkan bantuan sosial dari program-program Pemerintah karena terkendala mekanisme, prosedur dan aturan yang ada. Disinilah kita mesti menumbuhkembangkan empati dan kepedulian sosial kita untuk membantu sesama manusia. Tidak hanya dari Pemerintah saja yang mesti peduli, tapi juga dari unsur atau elemen masyarakat yang lainnya," pungkas Budi.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita