Minggu, 24/11/2019, 13:45:19
Dewi Aryani: Semua Bidang Membutuhkan Toleransi
LAPORAN SL. GAHARU

Setelah mengikuti sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, peserta foto bersama (Foto: Erin)

PanturaNews (Tegal) - Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam. Negara yang kaya akan pulau, agama, suku, ras, dan antar golongan. Perlunya perlindungan, saling menghormati antar kelompok, agar harmonis dalam suatu negara.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi 9 DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Dr. Dewi Aryani dihadapan ratusan tokoh masyarakat yang 18 kecamatan se Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada acara menggaungkan 4 Pilar Kebangsaan, di Rumah Aspirasi Dewi Aryani Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal, Sabtu 23 November 2019.

“Toleransi tidak hanya menyangkut satu bidang saja, setiap bidang membutuhkan toleransi. Sehingga proses pembangunan di segala bidang dapat dijalankan dengan penuh kedamaian dan keselarasan,” tutur Dewi Aryani yang akrab disapa DeAr.

DeAr menjelaskan, berbicara tentang toleransi, hal tersebut erat kaitanya dengan melarang diskriminasi sekalipun banyak terdapat golongan yang berbeda agama, suku, dan antar golongan.

“Toleransi secara bahasa berasal dari bahasa latin ‘tolerare’. Toleransi berarti sabar dan menahan diri. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok, atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat,” terangnya.

Dewi Aryani yang berangkat ke Senayan dari Dapil Jawa Tengah IX (Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes) mencontohkan, sikap toleransi secara umum antara lain; menghargai pendapat mengenai pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antar sesama manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan antar golongan.

Istilah toleransi, lanjut Dewi Aryani, mencakup banyak bidang. Salah satunya adalah toleransi beragama yang merupakan sikap saling menghormati, dan menghargai antar penganut agama lain, seperti tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita. Tidak mencela atau menghina agama lain dengan alasan apapun, serta tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai agama atau kepercayaannya.

Selain menyampaikan soal toleransi dan gotong royong, DeAr juga sekaligus mengkampanyekan soal pengurangan penggunaan botol plastik. Pada ksempatan itu, para peserta diberikan kenang-kenangan berupa tumbler untuk digunakan sehari-hari, sebagai wadah minuman sehingga tidak lagi menggunakan botol minuman kemasan berulang-ulang.


 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita