Minggu, 10/11/2019, 08:44:23
Ice Breaking Media Memudahkan Belajar bagi Guru
Oleh: Firda Umami

Pendidikan merupakan proses interaksi guru sebagai pendidik dengan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan. Interaksi dan pembelajaran diperlukan adanya arahan dan rencana dalam pembelajaran. Hal ini dinyatakan karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada pelaksanaan dan pembelajaran tersebut. Dalam keberlangsungannya, perencanaan dan pembelajaran juga sangat bergantung pada bagaimana seorang guru mempersiapkan diri untuk kegiatan pembelajarannya.

Sementara itu, seorang pendidik yang profesional akan mengembangkan segala pengetahuan yang telah diperolehnya selama ini dari pengalaman yang sudah dilewatinya. Seorang pendidik harus selalu berupaya mengimbangi keberhasilan pembelajarannya dengan menerapkan berbagai strategi dalam pembelajaran yang merupakan suatu sistem instruksional yang terdiri atas beberapa komponen yang saling mendukung. Dari berbagai komponen yang mendukung keberhasilan suatu pembelajaran, salah satu diantaranya yakni metodepembelajaran.

Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.

Selanjutnya, suatu pembelajaran akan dikuasia dengan baik oleh siswa apabila guru memiliki kemampuan menerapkan metode mengajar dan media dengan baik. Penggunaan metode mengajar dan media yang tepat dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran, khususnya tujuan pembelajaran bahasa Indonesia.

Ice breaking merupakan suatu metode untuk mencairkan suasana dalam proses pembelajaran. Jika peserta didik mulai jenuh dan tidak lagi termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran maka pendidik dapat menerapkan ice breaking di tengah proses pembelajaran.

Ice breaking merupakan permainan atau kegiatan yang sederhana, ringan dan ringkas yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan, kekakuan, rasa bosan atau mengantuk dalam pembelajaran. Sehingga bisa membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusias yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan serta serius, tetapi tetap santai (Sunarto, 2012: 3).

Oleh karena itu, melalui penerapan ice breaking pada suatu proses pembelajaran yang menjenuhkan maka akan mengubah suasana kejenuhan tersebut dengan suasana yang lebih menyenangkan untuk peserta didik maupun bagi pendidik itu sendiri.

Penerapan ice breaking dapat dilakukan pada proses pembelajaran semua mata pelajaran. Banyaknya mata pelajaran yang diajarkan pada peserta didik akan semakin menjenuhkan dan mengurangi motivasi belajar mereka. Apalagi pada mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang didalamnya mencakup materi kebahasan. Dalam kebahasaan terdapat empat aspek yang dipelajari yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek tersebut tentunya memiliki wilayah materi pembelajaran mengenai suatu wacana yang notabene terdapat kata-kata dan kalimat-kalimat yang harus dipahami dengan baik oleh peserta didik. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang dapat dikategorikan rumit dan membutuhkan waktu yang lama dalam kegiatan belajar mengajarnya maka hal tersebut tentunya dapat mengakibatkan munculnya intensitas kejenuhan yang tinggi yang dirasakan oleh peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

(Firda Umami Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Peradaban Bumiayu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah)

Tulisan dalam Kolom Opini ini adalah kiriman dari masyarakat. Segala tulisan bukan tanggung jawab Redaksi PanturaNews, tapi tanggung jawab penulisnya.

 
Belum ada komentar untuk ditampilkan pada artikel ini.

Komentar Berita